Setelah bertemu Ivan, Ical juga berkoordinasi dengan Dede
"Kap, ini laporan terbaru dari divisi kami" Ical memberikan berkas laporan
"Bagus, pak koor, saya terima informasi ini akan saya laporkan juga kepada Komodor Bursh"
Belum sempat Dede mengucap kata terimakasih, masuk pesan singkat dari Izal sebagai anggota divisi propaganda, begini pesannya:
"Alerta! Alerta!
Kode: Bravo-Eight-Six-Twelve-Foxtrot
Gerbang kampus!!!"
Dede langsung tersentak membaca pesan dari Izal, dan dengan segera bersama Ical ia menuju gerbang kampus.
Terlihat di sana massa sudah berkerumun, Izal dan Wahyu melambaikan tangan kepada Dede dan Ical. Di sana juga rupanya sudah ada Bale dan Egi. Dede terkaget ketika melihat sebuah baner besar terpampang di gerbang belakang kampus. Baner itu besar untuk bisa dibaca orang dari kejauhan. Namun yang membuat gerah Dede adalah tulisannya "Revolusi dimulai, hancurlah!"
Dede dan anggota pansus heran, mereka bertanya-tanya apa maksud dari semua ini. Lalu tak lama setelah kejadian ini, Bursh yang juga sudah tahu, segera memerintahkan kepada seluruh anggota pansus agar merapat ke selasar masjid detik itu pula.
Dede, Ical, dan yang lain bergegas menuju selasar masjid. Mereka berlari, hingga tak lama sampai disana. Kemudian telah terlihat Bursh, Yai Izan, dan anggota lain sudah berkumpul.