Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: Operasi Khusus Bradjamusti

6 April 2020   09:04 Diperbarui: 6 April 2020   09:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yaudah gapapa terserah lu aja, yang penting sekarang kita musti kerja" Vey menyarankan

"Oke oke bentar"

Lalu untuk kesekian kalinya Ical sibuk dengan dirinya, kini ia mengeluarkan parfum dari tas waistbagnya dan "srrtt srttt srrrt" cipratan parfum langsung memgembuni dirinya, dan ia larut dalam keharuman, atau kepengaran bau parfumnya itu.

"Kuy gow!"

Dan kemudian dengan tunggang langgang Ical berjalan pasti di dampingi oleh Vey dan Rey yang sebenarnya menahan bau berlebih parfum yang disemprotkan Ical. Cerita berbeda dialami oleh divisi aksi dan fakta. Mereka langsung terjun ke tengah-tengah masyarakat kampus. 

Sebagai divisi aksi Egi ditemani Roy dan Duls memulai dengan melakukan aksi gelar diskusi di belakang kantin kampus. Mereka bekerja sama dengan Wahyu sebagai Kordiv propaganda untuk menyebar poster diskusi pergerakan kampus.

Senada dengan divisi aksi, divisi fakta yang digawangi Ivan mulai melakukan pencarian data-data strategis dalam penyebaran poster yang meresahkan itu. 

Misalnya dengan mewawancara petugas kebersihan, satpam, dan ibu-ibu kantin. Proses diskusi yang dilakukan Egi juga mendapat bantuan dari Mou selaku kordiv keamanan yang dibanti juga oleh Bey dan Juls.

Diantara semua yang bekerja tentu peran vital terdapat pada divisi intel, bukan karena divisi lain tidak penting, tetapi divisi intel lah yang merupakan informan utama dalam kasus ini, sehingga jika data dari intel sudah salah, itu akan berdampak pada keberhasilan divisi lain, dan umumnya pada opsus itu sendiri. oleh sebab itu divisi intel menjadi fokus utama pengawasan dan pengarahan dari Dede, Bursh, dan Yai Izan.

Ical, Vey, dan Rey kini mulai membagi tupoksi, Ical berkeliaran di sekitar kantin, Rey di perpustakaan, dan Vey di sekitar ruang kelas. Mula-mula Ical menyiapkan diri agar bisa bersikap sewajar mungkin meskipun dalam penampilan cukup nyentrinya. 

Ia secara seksama memasukan alat penyadap suara dibalik pergelangan tangan bajunya, hal ini penting agar ia bisa mendapat informasi secara cepat dan tanpa ketahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun