Sementara itu Vey menggelengkan kepala dengan wajah lusuh. Ical paham bahwa Vey juga tak membuahkan hasil. "Lha lu gimana Cal?" Tanya Vey
"Nah ini ada sedikit informasi"
Rey dan Vey menegakkan posisi duduknya, berfokus mendengar penjelasan Ical.
"Awalnya nggak ada, Cuma banyak yang ghibah atau sekedar ngobrolin tugas, nah pas sekitar jam 1 ada beberapa ikhwan yang ngobrol sambil ngopi"
"Disitu gue deketin, dan mereka bebeapa kali nyinggung kata poster, gue kan curiga jadi terus gue dengerin dari jarak yang lumayan deket" Lanjut Ical
"Terus gimana" Potong Rey
"Nah ini, gue denger juga mereka bilang berhasil berhasil gitu lah, lalu ketawa ini itu, mulai panas juga kampus katanya"
"Orang-orangnya sempet gue foto juga, agak susah tapi ntar biar urusan divisi lain buat cek identifikasi wajahnya"
"Itu aja?" Tanya Vey
"Ada satu lagi yang buat gue yakin mereka pelakunya, mereka bilang bakal ngelancarin gelombang kedua, nggak ada kalimat lanjutannya sih, tapi itu cukup buat jadi bukti awal"
Setelah itu mereka segera menghadap divisi terkait, dalam hal ini fakta yang memiliki alat identifikasi wajah, dan setelah didapati identitasnya, akan juga ditelusuri jejak digital mereka, baik riwayat pesan maupun telepon. Langkah tracing ini perlu dilakukan untuk menemukan fakta sebelum lanjut ke tahap pemanggilan dan interogasi.