"Beneran nih? Atau mau agak malem?" Egi memastikan.
"Iya gpp ko, nanti lagi aja"
"Serius gapapa? Maaf ya"
"Iya gpp"
Secara singkat saja incaran Egi pun sama sedang marah, akan tetapi pengendalian dirinya cukup bagus dengan tidak mengumbarnya. Hal senada pun dialami oleh Urip, Babe, Duls, dan Ivan juga. Hanya mereka cukup bisa memberikan pengertian lebih kepada incarannya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka mengapa sampai nekat membatalkan agenda sebelumnya, karena tentu saja ini pertemuan mereka kembali setelah cukup lama vakum, dan memang isunya penting untuk di bahas.
Keesokan harinya, tepat setelah istirahat mereka satu per satu mulai mendatangi selasar masjid. Orang pertama yang sampai disana adalah Dede dan Ical, sambil menunggu yang lain mereka bercakap-cakap ringan
"Kapan lu mau deketin dia?" Tanya Dede
"Dia yang mana?"
"Ah lu kaya banyak yang mau aja pake kata mana segala" Jawab Dede ketus
Ical menyisir rambutnya "Memang gue keren kan?"
"Hidih, keren tapi nggak punya duit percuma" Dede meracau