Bacaan kelima yaitu  Allahu Akbar, memiliki arti besarnya kekuasaan Allah. Dengan melafadzkannya maka akan memberikan sikap  optimis, memberikan energi baru dan menhilangkan rasa putus asa ketika menghadapi masalah.[5]
zikir dapat memberikan ketenangan bagi yang mengamalkannya dengan perasaan selalu berada dalam pengawasan Allah swt. Ibadah zikir adalah ibadah yang ringan karena dapat dilaksanakan pada segala kondisi dan dapat dilaksanakan kapanpun dan di manapun. Secara fungsional Zikir dapat merangsang pelepasan endorfin di otak yang menghasilkan perasaan tenang dan damai, serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang berdampak pada peningkatan kesehatan.
3. Al-Quran
Dalam Penelitian  yang dilakukan oleh Khan menunjukkan   bahwa   membaca Al-Quran dengan menggunakan  visualisasi  dan  sistem  multimedia  dapat memberikan  relaksasi,  mengatasi  kebosanan,  kelelahan,  depresi dan  stres.  Efek  dari membaca  AlQuran  tersebut  berlangsung secara  permanen dan berkesinambungan apabila dilakukan secara rutin.[6]Â
Dalam  Al-Quran  terdapat  banyak  nilai-nilai seperti keimanan,  ibadah,  ilmu  pengetahuan dan juga sebagai pedoman hubungan manusia sebagai makhluk sosial.[7] Kandungan yang terdapat dalam  Al-Quran diharapkan  menjadi  motivasi  dan  penyemangat  bagi penderita depresi yang sedang putus asa.Â
C. Perinsip Hidup Seimbang Dalam Pengelolaan Stres
1. Pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat
Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. Sebagai seorang muslim, usaha untuk meraih kebahagiaan di dunia demi kebahagiaan di akhirat berarti ia akan mendapatkan kebahagiaan di kedua tempat tersebut. Dalam pandangan Islam, keberadaan manusia diibaratkan sebagai seorang musafir saat di perjalanan hanya menumpang istirahat sebentar, kemudian melanjutkan kearah tujuan yang akan disinggahi yaitu akhirat.Â
Tujuan sementara manusia hidup di dunia adalah untuk memanfaatkan kehidupan dengan berbuat baik, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, baik harta, kekuasaan, tahta yang diberikan oleh Allah digunakan atau dibelanjakan sesuai yang diajarkan dalam ajaran Islam sebagai persiapan bekal kebutuhan menuju kebahagiaan di akhirat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt  dalam (QS. Al-Qosos:77)
Artinya: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
Allah Swt menginstruksikan umat manusia untuk menggunakan sebagian dari rezeki yang mereka peroleh untuk bersedekah, bukan hanya untuk memuaskan keinginan duniawi.Â