Mohon tunggu...
Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Mohon Tunggu... Freelancer - Frelance writer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Setitik Rasa dan Sejuta Maaf

31 Mei 2024   15:28 Diperbarui: 31 Mei 2024   15:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganendra sempat komat kamit dijalan, bukan membaca mantra melainkan berdoa. Ghea menunjukkan taringnya gara-gara omelan pedas sang adik. Akhirnya Ganendra tahu kalau kakaknya yang pendiam itu ternyata memiliki kemampuan balap.Ganendra membuka handle pintu mobil dengan perlahan, tangannya sampai dingin dan gemetar gara-gara adu kebut di jalan yang dilakukan Ghea.

"Gan, ini Mbak tambahin uang sakunya." Ghea mengambil dua lembar uang berwarna merah lalu menyelipkan di saku depan kemeja Ganendra.

Ganendra langsung ngacir berlari ke arah gedung kampusnya tanpa mengucap terima kasih pada sang kakak. Ia benar-benar kapok main-main dengan sang kakak yang selama ini ia sepelekkan.

Dengan hati-hati Ghea memutar balik mobilnya. Namun sialnya, mobil dibelakangnya justru menabrakknya.Ghea menghentikan laju mobilnya.Ia membuka pintu mobil. Ia melihat bagian samping mobilnya penyok.

"Bisa bawa mobil nggak sih Mbak? Kalau nggak bisa kalau mau muter jangan sembarangan dong, Saya buru-buru!"

Kata pria bepenampilan necis itu dengan sombongnya. Sambil melihat arlojinya pria itu mengambil dompet.

Ghea hanya termangu, ia yang dirugikan, kenapa justru ia yang diomeli. Mana ia jadi kehilangan waktu untuk mengantar snack pesanan ibunya.

Pria itu hendak mengulurkan uang pada Ghea. Tapi Ghea menepisnya.

"Saya nggak butuh uang Bapak, jelas Bapak yang nabrak, bukan minta maaf tapi ngeluarin isi dompet malahan!"

Pria itu tersenyum angkuh."Masih untung saya mau keluar duit, sok banget. Naif, sok nggak butuh duit lagi!"

"Nggak semua hal bisa diselesaikan dengan uang Pak, maaf permisi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun