Ghea masuk ke mobilnya lalu pergi meninggalkan area parkir gedung kampus Ganendra.
"Pak....Pak Dendy...."
Security yang menyaksikan kejadian itu menepuk Pundak Dendy---Senior Akuntan yang bertugas melakukan audit di kampus Marabuana, Kampus Ganendra.
Dendy kembali pada kesadarannya. Ia baru saja kembali dari rumah sakit setelah mengantarkan pulang ibunya yang sempat dirawat dirumah sakit selama seminggu. Tiba-tiba ia harus memenuhi jadwal kerjanya melakukan visitasi akreditasi.
Dendy menghela nafas kasar. Ia lantas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan pelan. Ia harus mencari parkiran yang agak mlipir lantaran malu. Mobil depannya di bagian kiri juga sedikit penyok. Pajero hitam kesayangannya harus ia masukkan bengkel.
Ghea mendatangi alamat tempat pelanggan ibunya. Ghea memarkirkan mobilnya di luar kediaman megah itu.
Security keluar dengan tergopoh-gopoh. Ia mengangkat portal pembatas jalan." Silahkan Mbak." Security itu pun kemudian kembali ke postnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Itu artinya Ghea sudah terlambat. Ia benar-benar was-was akan kena SP2 oleh Pak Made sang bos besar.
Ghea menurunkan pesanan Bu Sartika, pemilik rumah. Perempuan sepuh itu keluar dengan tongkat ditangannya.
"Pesanan dari catering Andini ya?" Tanya Bu Sartika.
Ghea menunduk setelah meletakkan dus makanan yang dipesan."Bu, maaf saya terburu-buru. Saya sudah telat masuk kantor." Pamit Ghea dengan sopan. Ia memberikan nota pada Bu Sartika lantas masuk mobil dan ngebut.