Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Toko Emas Selalu Ada di Pasar Tradisional? @KompasianaDesa

23 Januari 2025   23:10 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhiasan emas di salah satu toko Permata Jaya, Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur. (KOMPAS.com/Nugraha Perdana )

Ini berkaitan dengan prinsip dasar ekonomi yang mengedepankan nilai tukar yang stabil.

Di tempat di mana infrastruktur perbankan atau lembaga keuangan masih terbatas, emas menjadi alternatif yang lebih mudah diakses untuk menyimpan kekayaan atau sebagai alat transaksi.

Emas tidak hanya berfungsi sebagai benda materi, tetapi juga memiliki nilai sosial yang besar. Dalam teori modal sosial yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu, kita bisa melihat bagaimana kekayaan yang disimpan dalam bentuk emas dapat meningkatkan status sosial seseorang.

Di pasar tradisional, memiliki emas adalah simbol keberhasilan dan status yang diakui oleh masyarakat sekitar.

Emas menjadi alat untuk menunjukkan kedudukan sosial dalam sebuah komunitas yang sangat bergantung pada pengakuan sosial dan hubungan antarpersonal.

Peran Emas dalam Ekonomi Desa

Toko emas di pasar desa bukan hanya menjual perhiasan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat ekonomi mikro.

Masyarakat desa yang mayoritas memiliki pendapatan terbatas sering kali menyimpan sebagian besar kekayaan mereka dalam bentuk emas, yang bisa dijual atau digadaikan ketika membutuhkan uang tunai.

Proses ini, yang dikenal sebagai perekonomian informal, seringkali menjadi jaring pengaman bagi mereka yang tidak memiliki akses mudah ke pinjaman formal atau fasilitas perbankan.

Sebagai contoh, seorang petani atau pedagang kecil yang memiliki perhiasan emas akan merasa lebih aman karena ia tahu bahwa emas tersebut dapat dijadikan sebagai sumber dana dalam keadaan darurat.

Fenomena ini diperkuat oleh teori ekonomi domestik yang menyatakan bahwa keputusan-keputusan ekonomi dalam rumah tangga sering dipengaruhi oleh kebutuhan praktis dan jangka pendek, yang seringkali mengabaikan instrumen investasi yang lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun