Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat SosialāŽ®PenulisāŽ®Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Toko Emas Selalu Ada di Pasar Tradisional? @KompasianaDesa

23 Januari 2025   23:10 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhiasan emas di salah satu toko Permata Jaya, Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur. (KOMPAS.com/Nugraha Perdana )

Mereka umumnya berasal dari Banjarmasin dan membuka lapak di depan toko-toko besar karena tingginya permintaan akan emas dan kurangnya lapangan pekerjaan.

Di Kampung Ketandan, Yogyakarta, perubahan signifikan terjadi menjelang tahun 1950-an ketika hampir 90% penduduk beralih dari usaha jamu dan sembako ke bisnis toko emas (Detik.com, 26/10/2023).

Pendatang dari Banjar memainkan peran penting dalam memulai bisnis ini karena mereka melihat potensi keuntungan yang besar dari perdagangan emas.

Ketandan dikenal sebagai kawasan pecinan yang kaya akan budaya Tionghoa. Keberadaan toko emas di sini tidak hanya mencerminkan aspek ekonomi tetapi juga warisan budaya yang kuat.

Deretan toko emas di Ketandan (Foto: Anandio Januari/detikJogja)
Deretan toko emas di Ketandan (Foto: Anandio Januari/detikJogja)

Sejarah awal mula munculnya toko emas di pasar tradisional Indonesia sangat dipengaruhi oleh kedatangan berbagai etnis serta perkembangan ekonomi lokal.Ā 

Dari Coyudan yang menjadi pusat perdagangan emas sejak tahun 1930-an hingga Kampung Ketandan yang bertransformasi menjadi kawasan toko emas pada tahun 1950-an, masing-masing daerah memiliki cerita unik yang mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Emas sebagai Simbol Nilai Ekonomi

Emas telah lama dikenal sebagai simbol kekayaan dan stabilitas. Sejak zaman dahulu, emas digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai.

Bahkan di dunia modern sekalipun, meskipun ada berbagai instrumen investasi lainnya, emas tetap dianggap sebagai aset yang relatif aman.

Di pasar tradisional dan pasar desa, emas berfungsi lebih dari sekadar perhiasan. Dalam banyak kasus, toko emas adalah tempat di mana masyarakat menyimpan kekayaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun