Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhirnya! Di Era Prabowo, Presidential Threshold Dihapus

4 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencabutan PT 20% di Mahkamah Konstitusi

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa penghapusan ini bisa menyebabkan "penggelembungan" jumlah calon presiden, yang mungkin mengaburkan kualitas kandidat yang diajukan.

Masyarakat mungkin akan dihadapkan pada banyak pilihan, tetapi tidak semua kandidat mungkin memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Masa Depan Partai Politik

Dengan keputusan ini, partai politik dituntut lebih fokus pada kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia. Tanpa batasan ambang, partai-partai kecil memiliki kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik.

Ini dapat memicu inovasi dalam strategi kampanye dan program-program yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Namun, tantangan juga muncul bagi partai-partai besar yang selama ini diuntungkan oleh ambang batas. Kontestasi elektoral ke depan yang ditandai dengan banyaknya kandidat menuntut partai-partai besar lebih selektif lagi dalam menentukan calonnya.

Mereka harus bersiap menghadapi kompetisi yang lebih ketat dari partai-partai kecil dan independen. Ini memerlukan adaptasi strategi politik dan peningkatan kualitas calon yang mereka usung.

Tindakan yang Dapat Dilakukan oleh Partai Politik

1. Meningkatkan Kualitas Kader: Partai politik perlu fokus pada pengembangan kader berkualitas untuk memastikan bahwa mereka dapat bersaing secara efektif dalam pemilu mendatang.

2. Strategi Kampanye Inovatif: Mengingat akan ada banyak calon, partai harus merumuskan strategi kampanye yang kreatif untuk menarik perhatian pemilih.

3. Membangun Koalisi: Partai-partai kecil mungkin perlu membentuk koalisi untuk meningkatkan daya saing mereka melawan partai besar. Juga sebaliknya, partai besar membutuhkan koalisi untuk memastikan kemenangan dan menjaga stabilitas pasca-pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun