Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ode untuk Andaliman

22 April 2019   19:21 Diperbarui: 22 April 2019   21:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku saat berkunjung ke Danau Toba Simalungun November 2018 silam. (Dokpri)

Tapi bisa jadi karena aku kurang detil mengeksplornya, secara memang sambil lalu aja, di tengah jadwal kunjungan. 

Eh ternyata Danau Toba memang sedang bergeliat menggali dan memproduksi produk khas, terutama kulinernya.

Aku saat berkunjung ke Danau Toba Simalungun November 2018 silam. (Dokpri)
Aku saat berkunjung ke Danau Toba Simalungun November 2018 silam. (Dokpri)
Menurut Ibu Hidayati, ada 9 portofolio produk yang meliputi alam 35% (wisata bahari, ekowisata, wisata petualangan), budaya 60% (wisata warisan budaya dan sejarah, wisata belanja dan kuliner, wisata kota dan desa) dan buatan manusia 5 % (wisata MICE, wisata olahraga, obyek wisata terintegrasi).

Prosentase khusus portofolio budaya termasuk budaya kuliner menempati prosentase tinggi sebesar 45 %. Sementara wisata warisan budaya dan sejarah sebesar 20% dan wisata kota dan desa sebesar 35%. Cukup besar potensinya. Dan itu jelas sangat potensial untuk dikembangkan guna menarik para wisatawan.

Untuk data kunjungan wisatawan, tercatat data pada Februari 2019, wisatawan Malaysia menempati angka pengunjung terbanyak dengan jumlah kunjungan 10.950 kunjungan atau 46,91 % dari total wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara.

Lalu seperti apa keragaman kuliner yang ada di Sumatera Utara?

Ibu Hidayati memberikan data ilustrasi bahwa keragaman kuliner masakan Sumatera Utara berdasarkan daerah dan suku yang menghuni, dapat dibagi menjadi 6 masakan sub-khas.

1).  Masakan Melayu, yaitu masakan yang berasal dari daerah pantai, baik Medan, Langkat, Binjai atau sekitarnya. Misalnya Kerabu Toge dan Buah Malaka. 

2). Masakan Karo, yang merupakan hidangan yang berasal dari dataran tinggi atau daerah pegunungan di Tanah Karo, seperti Berastagi, Kabanjahe, dan sekitarnya. Misalnya Cipera, Collarcollar nurung mas, Tasak Telu dan Sop Manuk Mbentar.

3). Masakan Toba, yang merupakan hidangan khas yang berasal dari wilayah Danau Toba, khususnya suku Batak Toba yang mendiami dataran tinggi Parapat, Samosir dan sekitarnya. Misalnya Na Ni Ura, Mie Gomak, Dali Ni Horbo, Arsik dan sebagainya

4). Masakan Mandailing, yaitu hidangan yang berasal dari Mandailing Natal (Madinah) dan sekitarnya. Termasuk masakan angkola di dalamnya. Penjualan Ikan Gulai, Kari Gadong Bulung, dan Pagu Mandailing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun