Khususnya info soal kandungan gula dan garam.
Pasalnya snack/makanan ringan mayoritas dominan rasa gurih, asin dan manis. Itu yang membuat enak dan bikin nagih. Bikin makan gak berhenti.
Dengan cek komposisi, kita bisa berhitung menyangkut jumlah konsumsi kandungan gula dan garamnya. Lalu kita bisa mengatur seberapa banyak asupannya.
Jangan Makan Berlebih, Takar Asupan Makanan
Selain membatasi ngemil snack, penting untuk menakar porsi makanan besar/pokok. Besarnya porsi berbanding lurus dengan jumlah kandungan garam dan gula yang terkonsumsi.
Semakin besar porsi makan semakin besar pula kandungan gula dan garam yang kita makan.
Oleh karenanya batasi porsi makanan. Secukupnya saja. Jangan ikuti keinginan, karena keinginan tak ada batasnya.
Porsi sehat seimbang anjuran Kementerian Kesehatan cukup bagus diterapkan. Satu porsi terdiri dari, seperempat karbo/nasi, sayuran, lauk/protein dan buah. Seimbang.
Saat di rumah, saya sering atur makan begini; kalau makan makanan yang berbumbu, misal dari sayurnya, saya seringkali memakai lauk tanpa bumbu. Misalnya telur rebus, telur ceplok tanpa garam sama sekali (Saya suka banget telur). Karena rasa garamnya sudah ada pada sayurnya.
Demikian pun saat jajan di luar. Misalnya jajan nasi goreng, telurnya minta diceplok tanpa garam.
Atau saat minum, saya menjadikan air mineral sebagai kebutuhan pokok soal minum. Bukan minuman kemasan. The manis sebatas momen saja. Kopi pahit juga demikian. Sesekali saja minum minuman kemasan, atau pun soda. Biasanya saat bepergian. Pasalnya minuman kemasan itu kandungan gulanya sangat tinggi.