Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kepincut Mipan, Kue Langka & Legendaris Khas Tionghoa yang Viral

19 Juli 2024   03:40 Diperbarui: 19 Juli 2024   03:48 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Ole  penjual kue Mipan. Dokumen Pribadi

Cara penyajiannya, Mipan di wadah berbahan styrofoam berukuran sekira 20 cm itu, dipotong menjadi 2 bagian sama besar. Satu potongan, ditumpuk di salah satu sisi. Lanjut dipotong menjadi 3 bagian berbentuk segitiga memanjang.

Setelahnya dituangin cairan gula merah dari botol ke sisi lain wadah yang kosong. Lalu cairan gula ditaburi bawang putih goreng. Selesai. Sederhana saja.

Rasanya?

Ada tusukan dari kayu, kecil. Tusukan itu untuk menusuk Mipan lalu dicocol ke gula yang bercampur bawang putih goreng. Ada rasa gurih pada tepung berasnya dan tentu saja rasa manis gula merahnya. Enak dan rasa khas.

Aroma pembeda dengan lopis, adalah aroma dan rasa bawang putihnya yang dominan.

Kue Mipan legendaris. Dokumen Pribadi
Kue Mipan legendaris. Dokumen Pribadi

Harga satu porsi, dijual Rp. 10 ribu. Dalam sehari, Pak Ole membawa 80 bungkus Mipan. Luar biasanya, sering habis terjual. Kaang habis cepat.

Jualan mulai jam 11.00 wib. Jam 14.00 biasanya habis. Jika tidak, biasa sorenya juga habis.

Hampir semua pembelinya adalah Cici-cici (Tionghoa) . Tentu saja karena makanan ini khas makanan Chinnese yang tentu familiar di lidah mereka.

Penasaran lebih dalam tentang Mipan ini, saya coba gogling. Informasi yang saya peroleh dari situs RRI, Mipan merupakan jajanan kue beras tradisional yang awalnya dibawa oleh etnis Tionghoa ke Indonesia.

Biasanya menjadi camilan, namun ada juga yang memfungsikan sebagai hidangan penutup. Sementara kalau, menilik namanya, berasal dari bahasa Hakka artinya 'kue beras'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun