Mohon tunggu...
Muhammad RaflyAnshari
Muhammad RaflyAnshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis LQ dan Shift Share di Kabupaten Tabalong 2023

8 November 2024   21:58 Diperbarui: 8 November 2024   22:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep ini diperkenalkan dalam teori basis ekonomi yang dikembangkan oleh Hoyt (1939), yang menyatakan bahwa sektor basis berperan penting dalam menciptakan efek multiplier, di mana peningkatan pendapatan di sektor basis akan meningkatkan permintaan pada sektor-sektor lain di wilayah tersebut.

 Dalam konteks Kabupaten Tabalong, memahami sektor basis dapat membantu mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki daya ungkit tinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan(Muljanto, 2021).

Secara umum, kajian pustaka ini menunjukkan bahwa analisis LQ dan Shift Share telah banyak diterapkan dalam berbagai penelitian di tingkat nasional dan daerah untuk memahami sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif serta daya saing regional. Dengan pendekatan yang sistematis melalui metode ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk perumusan kebijakan pengembangan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tabalong pada tahun 2023(Gafur et al., 2016).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis struktur dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tabalong pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor basis dan non-basis, serta menganalisis daya saing sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tabalong melalui metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Berdasarkan tabel-tabel yang diberikan, berikut adalah pembahasan dari data analisis Location Quotient (LQ) dan data sektor peternakan serta perkebunan di Kabupaten Tabalong pada tahun 2023:

Analisis Data Perkebunan 2023

Tabel pertama menunjukkan data jumlah produksi dari lima komoditas perkebunan di berbagai kecamatan di Kabupaten Tabalong, yaitu: kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, dan kakao. Dari total produksi perkebunan di Kabupaten Tabalong (59.558 unit), komoditas yang memiliki jumlah produksi terbesar adalah karet dengan total produksi 57.557 unit. Komoditas lain memiliki jumlah produksi yang relatif lebih kecil, dengan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 316, kelapa sebesar 1.496, kopi sebesar 152, dan kakao sebesar 37(Hendayana, 2003).

Kecamatan Haruai memiliki produksi tertinggi di komoditas karet dengan 11.341 unit, diikuti oleh Kecamatan Bintang Ara dan Muara Uya yang juga memiliki jumlah produksi karet yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Haruai merupakan salah satu pusat produksi karet di Kabupaten Tabalong. Selain itu, Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak juga memiliki jumlah produksi kelapa sawit dan karet yang cukup signifikan, yang menunjukkan bahwa kecamatan tersebut memiliki potensi perkebunan yang baik.

Analisis Data LQ (Location Quotient) Perkebunan 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun