Mohon tunggu...
Rafi Sufianto
Rafi Sufianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

K3 FKM UI 2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Heat Stress pada Pekerja di Pertambangan

21 Juni 2022   14:25 Diperbarui: 21 Juni 2022   14:34 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BAB I PENDAHULUAN

Kebutuhan energi tentu menjadi hal yang penting bagi perkembangan suatu negara. Hampir seluruh kegiatan baik dari bidang transportasi, ekonomi, kesehatan, dan bidang lainnya, membutuhkan energi sebagai salah satu penggerak utama dalam sistem yang digunakan. 

Pertambangan merupakan salah satu penopang dalam usaha pemenuhan kebutuhan energi. Tingginya kebutuhan energi menjadikan pertambangan menjadi salah satu bidang pekerjaan yang memiliki pekerja dalam jumlah besar. 

Contoh besarnya jumlah pekerja ini adalah per-2021, sebanyak lebih dari 127 pekerja bekerja di pertambangan freeport (PTFI, 2021). Mengingat banyaknya pekerja yang bekerja pada bidang ini, tentu penting untuk dapat menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut agar tetap dalam kondisi prima.

Salah satu cara untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja adalah dengan mengetahui dan mengidentifikasi risiko yang ada pada lingkungan pekerjaan tempat pekerja tersebut melakukan aktifitas pekerjaannya. 

Salah satu bahaya yang memiliki potensi risiko bagi pekerja dari lingkungan di sekitarnya merupakan bahaya suhu tinggi (heat). Suhu tinggi pada pekerja dapat meningkatkan risiko heat stress, heat stroke, dan lain sebagainya. Pada pertambangan, suhu tinggi pada lingkungan berada pada aktivitas drilling, welding, dan blasting (MSHA, 2012). Selain itu, lokasi pembakaran pada pertambangan menjadi salah satu area pertambangan dengan suhu tinggi.

Bahaya suhu tinggi pada pertambangan ini dibuktikan dengan sebuah peristiwa dimana pada tahun 2002 di Nevada, terdapat dua kematian yang terjadi pada kegiatan penyelamatan di pertambangan, dimana dua pekerja tewas akibat tersesat di daerah pertambangan akibat suhu tinggi (MSHA, 2003). 

Selain itu, kecelakaan lainnya terjadi di Polandia pada tahun 1998, dimana terdapat enam dari sepuluh orang kru penyelamat di pertambangan tewas akibat pajanan suhu tinggi di pertambangan (Goldstein and Kajdasz, 2000). Kedua kecelakaan ini menjadi bukti pentingnya mengidentifikasi risiko bahaya suhu tinggi terhadap pekerja.

Mengetahui hal tersebut, untuk meningkatkan dan mempertahankan keselamatan dan kesehatan pekerja, serta membantu meningkatkan produktivitas pekerja, maka diperlukan pengetahuan terkait bahaya suhu tinggi pada area kerja pekerja, terutama dalam bidang pertambangan.

BAB II ISI

2.1. Definisi Heat Stress

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun