"Masyaallah! Terima kasih banyak, sahabat-sahabatku!" ungkap Izzah haru. "Iya, sama-sama." Jawab Tasya. "Tante bangga dengan kalian. Di saat anak Tante berduka, kalian bersedia meluangkan waktu untuk menghibur. Tante titip pesan ya, sesekali ajak anak Tante mengobrol. Kasihan kalau dia sendirian." pesan Ibu. "Baik, Tante. Kami janji menjadi sahabat terbaik untuknya." takzim Tasya dan Reni hampir kompak. Ayah dan si kembar hanya menyaksikan kemesraan itu dengan tersenyum.
      Sejak saat itu, persahabatan antara Izzah, Reni dan Nurul Ilmi serta teman baru mereka Tasya semakin erat. Setiap ada kesempatan mereka bertemu di taman untuk bercerita banyak hal, tentunya yang sarat nilai-nilai positif walau pun candaan dan obrolan ringan. Namun hebatnya mereka tidak saling menyinggung satu sama lain jika terdapat perbedaan. Bagi trio muslimah tidak masalah jika ada temannya yang suka mengenakan cadar, bahkan menjadi ciri unik tersendiri. Tasya pun juga menerima sahabat-sahabat barunya dengan senang hati.
***
      Bicara tentang hebatnya dan istimewanya perempuan tidak habis untuk dibahas dalam satu naskah, satu film atau pun dalam sehari. Namun kita harus memahami bahwa perempuan sejatinya tidak bisa dipandang hanya sebagai makhluk yang berbeda dari laki-laki secara fisik. Mereka bisa dikenal dari segi hak asasinya, keistimewaannya, kodratnya, karakternya (baik kelebihan mau pun kekurangan), akhlaknya dan lain-lain. Beberapa tanda hebatnya perempuan itu adalah mereka yang bisa menjaga keistimewaannya dengan baik dan mampu membuktikan kualitas hakikinya sebagai seorang manusia. Selain itu mereka juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mewujudkan cita-cita dan merasakan nikmatnya pendidikan. Sepanjang sejarah banyak sosok-sosok perempuan inspiratif yang bisa diteladani, termasuk yang kemuliaannya tiada tara yakni seorang ibu.
Ditulis oleh : Rafif Hamdillah
30 Mei 2022
====================================================================================================
Cerita ini pernah dimuat dalam sebuah cerpen terbitan Penerbit Parade Kata . Seluruh isi cerpen ini murni karya sendiri dan diperlombakan oleh salah satu tim swasta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H