Mohon tunggu...
Rafael Kaisar Gultom
Rafael Kaisar Gultom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 7 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Saya adalah mahasiswa Semester 7 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Selama kuliah saya memiliki ketertarikan pada bidang ekonomi, perbatasan dan organisasi internasional. Disaat waktu luang saya suka memilih untuk bermain game khususnya CS2 (Counter Strike 2) dimana bermain game bisa dikatakan merupakan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengunaan Kampanye Visual Oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Dalam Membentuk Opini Publik dan Mempengaruhi Kebijakan Penyelesaian Konflik OPM

7 Desember 2024   00:56 Diperbarui: 8 Desember 2024   13:09 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital, peran teknologi informasi telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dinamika konflik dan gerakan separatis. Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah kelompok separatis yang memanfaatkan ini untuk memperluas jangkauan kampanyenya. 

Salah satu strategi utama mereka adalah penggunaan kampanye visual yang disebarluaskan melalui media sosial, video, dan platform digital lainnya. Artikel  ini akan membahas bagaimana OPM menggunakan kampanye visual sebagai  alat untuk mencapai kepentingannya

Pendahuluan

Kemajuan teknologi digital telah membuka peluang baru bagi berbagai kelompok sosial dan politik untuk menyampaikan pesan mereka secara global. Salah satu kelompok yang memanfaatkan teknologi ini adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM).

 Dengan memanfaatkan media sosial dan kampanye visual, OPM berupaya membangun narasi tentang konflik Papua untuk menarik perhatian masyarakat internasional dan memengaruhi kebijakan negara-negara asing. 

Dengan transformasi ini, OPM memanfaatkan kampanye visual yang dimana merupakan framing dan propaganda yang dilakukan dengan bertujuan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat baik internasional ataupun dalam negeri untuk kepentingan OPM.

 Perkembangan media sosial dan teknologi digital secara signifikan memperkuat kemampuan Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk memperluas jangkauan jaringan solidaritas mereka. 

Penggunaan media sosial memungkinkan OPM terhubung dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki tujuan serupa, terutama yang berfokus pada isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia. 

Melalui media sosial, OPM dan kelompok-kelompok separatis lainnya mampu berhubungan dengan organisasi internasional seperti LSM, kelompok advokasi HAM, dan gerakan kemerdekaan di negara lain. 

Misalnya, OPM berhasil membangun aliansi dengan organisasi di negara-negara Pasifik seperti Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini, yang memiliki hubungan budaya dan sejarah dengan Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun