.[7] Hal ini lah yang diberitahukan oleh nabi Zefanya  bahwa Allah terlibat penuh kepada bangsa Israel dan kepada bangsa-bangsa. Zefannya menggarisbawahi perlunya keterlibatan langsung Allah dalam kegiatan penting ini. Tidak seorang pun yang bisa melakukan ini, kecuali Yang Mahakuasa itu sendiri, yang dapat melakukan tugas semacam ini dalam skala yang begitu besar.
Berbeda dengan perannya sebagai hakim dan juru sita, melaksanakan hukuman yang telah ditetapkan (ayat 8), Yahweh mengambil peran baru sebagai penyelamat.Â
Dia akan 'mengubah' ('mengubah'), bibir (ucapan',) orang-orang (1:4; 3:12, 19-20 ), memurnikan mereka (lih. Ayb 33:3) sebagai serafim Allah membersihkan Yesaya (Yes 6:5-7). Dalam LAI Â menggunakan frasa "bibir yang bersih", dan dalam bahasa aslinya berasal dari frasa " " Â yang artinya "pure a language". Hal ini menunjukkan, arti penting dari frasa ini ditemukan dalam pernyataan berikutnya: bahwa mereka semua boleh memanggil nama Yahweh.Â
Dari antara semua bangsa non-Yahudi akan muncul suatu bangsa yang akan mengucapkan dengan bibir yang paling murni kata-kata yang paling suci. Mereka akan memanggil nama Yahweh untuk keselamatan. Di sisi lain, L. Smith mengatakan bahwa nabi Zefanya teringat akan peristiwa Babel, bahwa bangsa --bangsa dahulu mempunyai "satu bahasa".[8] Akan tetapi menjadi dihancurkan Tuhan karena kecongkakan mereka.
 Hal ini lah yang mau disampaikan bahwa semua bangsa-bangsa tidak mempunyai bahasa yang benar di hadapan Allah. Lihat Yesaya, dan bangsa Israel(Yes.6), ketika mereka  menyadari bahwa "bibirnya najis". Sehingga pelu pemurnian bagi seluruh bangsa-bangsa. Lalu,  mengapa perlu dimurnikan? Apa tujuan Allah memurnikan bangsa --bangsa dengan memberikan bibir yang bersih? Tujuannya ialah mereka sekalian memanggil Tuhan, beribadah kepadanya dengan bahu-membahu.Â
Tujuan pemurnian, seperti pembersihan Yesaya, adalah untuk menyapa Tuhan dengan tepat. Ini adalah untuk memanggil nama Yahweh (lih. Kej 4:26; 1 Taw 16:8; Maz 105:1; Yes 12:4) dalam penyembahan dan pelayanan (lih. Kel 10:26; Bil 8:11; Yosua 24:14-15, 18-19, 21-22).Â
Â
2. 1. 2. Beribadah dengan bahu-membahu
Sebagaimana yang sudah dibahas di atas tujuan Allah memulihkan bangsa-bangsa adalah supanya mereka memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu. Apa yang dimaksud dengan  "beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu" .Â
Dalam bahasa Aslinya frasa ini berarti "to serve Him one with accord" (leabedow sekem ehad), yaitu Qal infinitive, sebuah bentuk keinginan untuk melayani Allah bersama-sama dengan adanya suatu kesepakatan, persetujuan, harmoni/keserasian". Jadi "bahu- membahu" ini berarti satu dengan yang lain sepakat, setuju, kompak dan harmoni untuk melayani Allah.
W. Baker, mengatakan  Allah tidak hanya memberikan bibir yang bersih, tetapi tetapi juga dengan hidup mereka yang sudah dimurnikan, sehingga mereka akan melayani Allah sebagai responya.Â