Dalam kepemimpinan pendidikan Islam gaya kepemimpinan yang digambarkan oleh Rasulullah menjadi tolak ukur bagaimana kita sebagai dapat meneladani sifat sifat dasar dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan Rasulullah dapat di gambarkan sebagai suri teladan bagi manusia dalam kehidupan berorganisasi. Hal ini seperti yang tertuang dalam alqur’an surat al ahzab ayat 21 berbunyi :
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا[13]
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Sifat kepemimpinan pendidikan dari Nabi Muhammad Saw. diantaranya: disiplin wahyu, mulai dari diri sendiri, memberikan keteladanan, komunikasi yang efektif, dekat dengan umatnya, selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama para sahabatnya, memberikan pujian terhadapa pendapat cemerlang para sahabat. Rasulullah Saw. mengadakan bersama para shabat, dan berbicara dalam majelis, semua orang yang ada diam memerhatikan penuh seksama, beliau juga mempersilahkan orang lain untuk menyampaikan pendapat, pun juga tidak pernah memotong pembicaraan.[14] Ketika terjadi perang badar terjadi, Rasulullah mengajak umat untuk bermusyawarah dikarenakan perkembagan perang yang rawan.
Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan, banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengatur langkah atau tahapan diantaranya adalah adanya kemampuan dari suatu organisasi dalam menyediakan peluang bagi personel yang terlibat untuk mengumpulkan informasi informasi fakta yang berkembang, baik itu fakta yang bersifat negative yang dapat berupa kejadian kejadian yang tidak menyenangkan dan tidak seperti norma norma yang berlaku didalam organisasi. atau fakta yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Ketika pengambilan keputusan dilakukan, seorang pemimpin membutuhkan strategi-strategi yang dapay membantunya mengambil keputusan. Hal ini dilakukan agar menghindari atau mencegah adanya keputusan yang salah. Metode yang dilakukan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya dengan mengumpulkan informasi pengumpulan informasi dan data yang relevan, mengidentifikasi alternatif, mepertimbangkan bukti bukti yang diperoleh, mengemukakan alternative berdasarkan bukti yang ditemukan dan memilih serta menggunakan alternative tersebut sebagai tindakan pengambilan keputusan. Sebagai control terhadap keputusan tersebut perlu adanya peninjauan kembali keputusan keputusan yang telah diambil.