Mohon tunggu...
Radhiyah Radhiyah
Radhiyah Radhiyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

guru yang senantiasa belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pengambilan Keputusan Kepemimpinan Pendidikan Islam

8 Oktober 2022   22:36 Diperbarui: 8 Oktober 2022   23:02 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakteristik Pengambilan Keputusan Dalam Pandangan Islam

Dalam pendidikan Islam proses membentuk manusia menjadi insan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, berbudi pekerti yang luhur memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat maupun bangsanya. Sehingga Kepemimpinan pendidikan Islam, seorang pemimpin harus memiliki karakteristik kepemimpinan yang menyatu dalam dirinya baik secara pribadi, sosial, maupun moralitas. Hal ini dapat diungkapkan bahwa karakteristik tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap sikap dan setiap kebijakan yang akan diambilnya.. Karakteristik yang harus dimiliki oleh kepemimpinan pendidikan Islam dapat dicerminkan  oleh  dari sifat sifat nabi Nabi Muhammad SAW. yaitu: shiddiq, amanah, tablig dan fathanah.

 

Shiddiq berarti jujur dalam perkataan dan perbuatan, amanah berarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab. Tablig berarti menyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya. Fathanah berarti cerdas dalam mengelola masyarakat. Menerapkan karakteristik yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, otomatis kepemimpinan pendidikan Islam akan berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai.

 

Dalam ruang lingkup pendidikan Islam, hal terpenting yang harus diperhatikan dalam rangka pengambilan keputusan adalah bagaimana keputusan itu ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat. Sebab, dalam praktik kehidupan umat Islam setiap permasalahan yang dihadapi senantiasa menempuh cara musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Musyawarah sebagai bahan pertimbangan dan tanggung jawab bersama pada setiap proses pengambilan keputusan, sehingga setiap keputusan yang dikeluarkan akan menjadi tanggung jawab bersama. Musyawarah dalam pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk perwujutan ketaatan manusia kepada Allah SWT dan selaku manusia yang tunduk pada hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah SWT. Seperti berfirman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 159:

 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

 

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.[9]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun