Rasanya, bukan saatnya lagi untuk mengajaknya berpikir dengan itu. Siapa tahu dengan sedikit ekspresi kemanjaan, istriku bisa berubah.
“Dinda, jangan begitu. Bukankah selama 3 tahun kita menikah, aku adalah lelaki yang sangat mencintaimu?”
“Mas, segera ceraikan aku.Jangan lagi sentuh aku. Maaf mas, sejujurnya aku tak pernah benar-benar mencintaimu. Selama ini engkau hanya mendapatkan fisikku. Hatiku sudah sesak dengan cinta segitga antara aku, Muhammad dan Allah. Aku hanya memenuhi kerinduhan hatiku dengan shalawat atas Nabi dan tahmid kepada-Nya.”
Aku merasa semua gelap. Senyap.
Kalibening Salatiga - Klaten, Rajab 1432 H (Juni 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H