Mohon tunggu...
Qoniatul Izza
Qoniatul Izza Mohon Tunggu... Lainnya - Mari menulis.

Sedang belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bubur di Malam Senin

9 September 2021   15:01 Diperbarui: 9 September 2021   15:08 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mbak Niar ke rumah Mbah habis maghrib kan ya?."

"Iya. Kan tadi pasti dengar kan pas kita sekeluarga lewat."

Wajah Bulik mendadak tegang. Raut mukanya terlihat gelisah dan tak nyaman. 

Ruang tamu mendadak sepi. 

Bapak, Paklik, Ibu, serta rekan kerja Paklik mulai menyimak pembicaraan. 

"Tadi Bulik ke rumah Mbak Niar sama Aji sama Adek. Niatnya mau nganter bubur kacang hijau." Terangnya. 

"Tapi nggak jadi kan, Lik? Mana buburnya. Mau makan sini aja. Tak angetin ya." Ucap Mbak Niar. Ia hendak bangkit menuju dapur rumah Bulik. 

"Jadi. Terus salam kaya biasa. Terus ada yang jawab dari dalam. Suaranya persis Mbak Niar."

Jelas Bulik dengan satu tarikan nafas. 

"Tadi Mbak sudah jawab salam. Tapi malah Aji disuruh pulang sama Ibu. Ibu gendong Adek sambil lari. Aji di tinggal di belakang." Bocah berusia 7 tahun itu ikut menambahkan. Tangannya masih sibuk memainkan mobil remot miliknya seperti tak terjadi apa-apanya sebelumnya. 

Mbak Niar diam. Lututnya lemas sementara yang lain masih menyelam dengan pikirannya masing-masing. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun