Mohon tunggu...
Mochamad QeshaArief
Mochamad QeshaArief Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesional futsal player

saya suka futsal dan olahraga lain-lainnya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perilaku Obesitas dengan Pola Makannya Berlemak Dietnya Cepat

8 Juni 2023   11:43 Diperbarui: 8 Juni 2023   11:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sarah Aulia Putri

Mochammad Qesha

Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Ilmu Keolahragaan

Universitas Singaperbangsa Karawang

Saraauliaputri474@gmail.com

ABSTRAK

Obesitas meningkatkan morbiditas dan mortalitas di negara industri. Obesitas disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Obesitas meningkatkan risiko berkembangnya masalah kesehatan seperti diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, stroke, dan penyakit arteri koroner. Salah satu penyebab obesitas adalah tren industri makanan global. Pola makan tradisional Indonesia yang kaya akan lemak sehat mulai dilupakan. Untuk mengakhiri obesitas dan gaya hidup tidak sehat, para pendukung kesehatan berlomba-lomba mengatasi masalah tersebut dan memulai kampanye kesehatan yang mempromosikan kebiasaan makan, dan bahkan obat-obatan bisa disesuaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diet tinggi lemak terhadap penurunan berat badan pada penderita obesitas. Sayangnya, kebanyakan orang mengikuti program diet tanpa memperdulikan alasan kesehatan, yang terpenting adalah menurunkan berat badan.

Kata kunci: Obesitas, lemak, kesehatan, diet.

ABSTRACT

Obesity increases morbidity and mortality in industrialized countries. Obesity is caused by the accumulation of excess fat in the body. Obesity increases the risk of developing health problems such as diabetes mellitus, hypertension, dyslipidemia, stroke and coronary artery disease. One of the causes of obesity is the trend of the global food industry. The traditional Indonesian diet, which is rich in healthy fats, is starting to be forgotten. To end obesity and unhealthy lifestyles, health advocates are racing to tackle the problem and starting health campaigns that promote eating habits, and even medicines can be adapted. The purpose of this study was to determine the effect of a high-fat diet on weight loss in obese people. Unfortunately, most people follow a diet program regardless of health reasons, the most important thing is to lose weight.

Keywords: Obesity, fat, health, diet.

Pendahuluan

Saat ini banyak orang mengikuti program diet hanya karena ingin langsing dan berpenampilan menarik. Tidak masalah apakah diet itu baik untuk kesehatan Anda atau tidak. Padahal, berbagai diet memiliki efek samping yang kurang bermanfaat bagi tubuh. Nyatanya, banyak yang gagal mempertahankan berat badannya setelah diet dihentikan.

Beberapa orang berdiet dengan mengurangi lemak tetapi malah menambah asupan karbohidrat. Akibatnya, karbohidrat (glikogen) tubuh meningkat, bahkan melebihi kapasitas penyimpanan gula di otot dan hati (liver).

Metabolisme asam lemak termasuk dalam kategori lemak jenuh. Wajar jika banyak orang membenci lemak. Padahal penyebab utama obesitas adalah konsumsi karbohidrat yang berlebihan, bukan lemak. Di balik seluruh kontroversi lemak tersebut, lemak merupakan nutrisi yang tidak boleh tidak dikonsumsi. Lemak adalah kelompok nutrisi yang paling penting.

Terdapat tiga jenis hormon yang mempengaruhi proses pencernaan kita:

1.Insulin jenis hormon yang disekresikan pankreas. Bertanggung jawab menyeimbangkan gula dalam darah dan membakar glukosan menjadi energi untuk sel yang dikenal dengan istilah ATP.

2.Glukagon jenis hormon yang bertindak sebagai pemanas dalam darah serta memungkinkan tubuh menggunakan kelebihan energi yang disimpan.

3.Leptin jenis hormon yang menyeimbangkan energi yang dikeluarkan dengan energi yang tersimpan untuk menjaga kadar lemak tubuh tetap seimbang.

Karbohidrat dan gula diubah menjadi glukosa. Digunakan untuk energi dan disimpan sebagai lemak tubuh. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa lemak adalah makanan yang buruk dan tidak memberikan manfaat bagi tubuh, sehingga harus dihindari dan dijauhi.

Seperti lemak, lipid mengandung banyak elemen penting. Lemak tidak hanya mengandung 9 kalori per gram, tetapi juga merupakan sumber energi. Lemak juga membantu melarutkan vitamin. Kekurangan asam lemak dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kelainan hati dan ginjal serta mengganggu proses pertumbuhan. Kekurangan asam lemak juga menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, depresi dan kulit kering.

Lemak memiliki kalori dua kali lipat dari protein dan karbohidrat, tetapi makanan berlemak secara alami mengenyangkan dan dapat membantu mengontrol makan berlebihan.

Lemak jenuh dan kolesterol dapat memperkuat membran sel, termasuk jaringan tubuh yang digunakan oleh pembuluh darah. Tanpa keduanya, sel tidak dapat berkomunikasi satu sama lain atau mengangkut molekul yang berbeda masuk dan keluar sel.

Tanpa lemak, protein (asam amino) tidak dapat dicerna. Secara alami, lemak mendukung pertumbuhan manusia normal dan menyimpan protein esensial, sedangkan karbohidrat menurunkan kadar protein tubuh. Tubuh juga memproses makanan yang kita makan. Ada asam lemak, glukosa dan asam amino.

Metode Penelitian

Tubuh memiliki akses ke glukosa dari protein dan gliserol atau asam lemak setiap saat untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus menerus. Efeknya, glukosa cepat terpakai untuk energi, membuat kita lemas, lelah bahkan lapar dalam waktu singkat. Oleh karena itu, sebagai metode penelitian, kami menggunakan Fat Storage yang merupakan metode yang paling umum digunakan oleh tubuh. Mengikuti diet harian yang teratur mengharuskan seseorang untuk makan tiga kali sehari yang mengandung karbohidrat atau gula. Tubuh menghilangkan asam lemak dari metabolisme sementara karbohidrat dan gula diubah menjadi glukosa dan disimpan di otot dan hati. Dalam menjalani metode ini juga kita mengikuti dan menghindari hal hal sebagai berikut:

1.Kontrol stres dan jaga motivasi

2.Lakukan intermittent fasting/OCD atau mulai dengan makan jam 12 siang

3.Olahraga ringan

4.Jaga pencernaan

5.Meningkatkan asupan mineral

6.Jangan sampai dehidrasi

7.Hindari protein berlebih

8.Hindari karbohidrat, terutama yang bersumber dari pati

9.Tambahkan lemak sehat

10.Atur cemilan ringan dan makanan selingan

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi

Populasi ini melibatkan penderita obesitas yang ingin menurunkan berat badan.

Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel umum dari data para penderita obesitas semua jenis usia.

Instrumen Penelitian

Instrumen ini berupa program diet yang meliputi menu makan harian dengan 3 jenis sumber nutrisi manusia terutama pada lemak.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data penelitian adalah pengumpulan dan penyimpanan data penderita obesitas yang dikumpulkan kemudian diolah sesuai rumus dengan klasifikasi penelitian yang akan dilakukan.

Teknik Analisis Data

Dari hasil yang tetdata tersebut kemudian dilakukan analisis data dengan menginterpretasikan Informasi yang diperoleh berdasarkan kategori, kelompok dan program yang dijalaninya.

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan bahan penelitian diperoleh hasil bahan sebagai berikut.

Beberapa orang gemuk yang mengikuti diet tinggi lemak untuk menurunkan berat badan berhasil menggunakannya. Adaptasi ini biasanya terjadi selama 2-3 minggu, menandakan bahwa tubuh kita telah berevolusi menjadi pembakar lemak dan keton.

Dalam pandangan mereka, lemak adalah energi dan lemak hanya dapat digunakan ketika glukosa dan glikogen habis. Menu harian yang direncanakan sangat efektif tanpa rasa lapar yang terus-menerus dan menawarkan manfaat lain seperti peningkatan daya tahan tubuh, perasaan lebih sehat dan kebugaran yang lebih baik setiap hari.

Kesimpulan

Lemak merupakan zat gizi yang harus dicerna karena lemak merupakan salah satu kelompok zat gizi utama.

Tubuh yang menggunakan glukosa untuk energi tidak menggunakan lemak tubuh sebagai sumber energi. Sebaliknya, tubuh menyimpan lemak di dalam sel saat tubuh sibuk membakar kelebihan gula.

Kekurangan asam lemak dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kelainan hati dan ginjal serta mengganggu proses pertumbuhan. Lemak mengandung lebih banyak kalori daripada karbohidrat. Jadi saat tubuh membakar lemak, lebih banyak energi dari lemak yang digunakan untuk bahan bakar.

Salah satu kunci sukses diet adalah kemampuan tubuh menahan lapar dan meningkatkan rasa kenyang. Tubuh dapat menyerap banyak kalori hanya dengan sedikit asupan lemak. Tubuh juga menghilangkan asam lemak dari metabolisme.

Daftar Pustaka

Hyman, Mark, 2014. The Blood Sugar Solution: 10-Day Detox Diet, Activate your body's natural ability to Burn Fat and Lose Weight Fast. New york, Hachette Book Group

Fife, Bruce. 2013. The Coconut Oil Miracle. New york, Penguin Group. Fife, Bruce. 2005. Coconut Cures: Preventing and Treating Common Health Problems with Coconut. Colorado Springs, Piccadilly Books,Ltd.

Gani, dr. Zainal. "Gerakan Nasional Santan Eksklusif." Malang: Media Nusa Creative. 2015.

Gani, dr. Zainal, Devi Febiyanti. "Minyak Kelapa. Untuk Makanan, Diet,

Kosmetik dan Kesehatan." Untuk Kalangan Sendiri. Edisi Terjemahan.

Gurr, M.I. "Dietary Lipids and Coronary Heart Disease: Old Evidence, New Perspective. Progress in Lipid Research 31 (1992):195-243.

Ravnskov,U. "Doing the right thing: Stop worrying about cholesterol."

Circulation 90 (1994):2572-2573.

Sahabat Kelapa Indonesia, "Diet Ketogenic Kelapa." Untuk Kalangan Sendiri. Sahabat Kelapa Indonesia. "Kumpulan Artikel Kebenaran Kolesterol. Untuk Kalangan Sendiri."

Wellness Sanctuary & Orthodontics Clinic, www.maniladentalservices.com

Ravnskov, U. "The Cholesterol Myths. Exposing the Fallacy that Saturated Fat and Cholesterol cause Heart Disease." (Washington DC: New Trends Publishing Inc, 2000).

Mercola, Joseph. 2017. Fat for Fuel: A Revolutionary Diet to Combat Cancer, Boost Brain Power, and Increase Your Energy. Hay House

Fife, Bruce. 2014. The Coconut Ketogenic Diet. Piccadilly Books, Ltd.

Hyman, Mark. 2016. Eat Fat Get Thin: Why the Fat we is the key to sustained weight loss and vibrant health. New york, Hachette Book Group.

Dayrit, Conrado; Dayrit, Fabian. 2013. Coconut Oil: From Diet to Therapy. Mandaluyong city, Anvil Publishing.

Enig, Mary; Fallon Sally. 2005. The Good Fat Diet. Great Britain, Penguin Books.

Bowden, Jonny; Sinatra, Stephen. 2012. The Great Cholesterol Myth. Beverly, Fair Winds Press.

Ruling the Keto Diet, 2017, ruled.me/guide-keto-diet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun