Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanyutnya Belahan Jiwa

21 Juni 2023   16:27 Diperbarui: 21 Juni 2023   16:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat 6 tahun pasangan suami istri yang dulu menikah tidak mendapatkan respon dari kedua keluarga, akhirnya mereka pulang setelah lama merantau, jauh dari kedua keluarga.

Kepulangan mereka sebenarnya dipanggil oleh kedua keluarganya yang merasa bersalah atas pernikahan yang mereka tidak restui. Kedua keluarga beranggapan bahwa menikah itu bukan hanya persoalan cinta mencintai tapi masa depan yang cerah menjadi pertimbangan seseorang untuk memutuskan dengan siapa harus menikah.

Elang namanya, adalah pemuda biasa saja yang berasal dari keluarga sederhana yang hanya bisa menghidupi hari-harinya dengan bekerja di sawah.

Sementara Alia adalah wanita yang terbilang cukup. Tidak ada yang kurang dalam kehidupan nya. Setiap yang di inginkan nya, terpenuhi ! Dia berasal dari keluarga yang mapan dalam segi Ekonomi, dia anak seorang Bupati.

Sebagaimana kita tahu, kehidupan para pejabat amatlah bahagia. Apa yang tidak ada ?! Mau makan apa saja terpenuhi, mau kemana-mana bisa, mau piknik bersama keluarga besar bisa bahkan hampir setiap minggunya terbang pakai pesawat.

Itu yang tidak pernah dirasakan Elang. Bagaimana bisa Elang merasakan kebahagiaan seperti itu jika setiap harinya kehidupan nya dihabiskan di sawah. Tidak pernah terlintas dipikiran nya hal menarik untuk pergi jalan-jalan, Elang hanya bisa berpikir tanggungjawab nya menghidupi kedua orangtuanya dan kelima adiknya yang masih kecil-kecil.

Namun tidak disangka, jodoh memang tidak pernah kita tahu, berjumpa dan berpisah adalah urusan Allah SWT.

Kisah mereka mulai seperti cinta mereka yang sungguh luar biasa mulianya.

Suatu kesempatan yang tidak mungkin Elang sia-siakan.

Hari itu bertepatan dengan kedatangan rombongan Dinas Pertanian dari kabupaten yang memberikan penyuluhan pertanian sekaligus mencari masyarakat yang siap di bimbing untuk mempelajari teknik-teknik pertanian yang benar.

Elang mendapatkan kesempatan direkomendasikan Kepala Desa untuk belajar di Kabupaten.

Beberapa hari setelah itu, Elang sudah berada di kabupaten untuk mengubah hidupnya. Satu Minggu pertama di kabupaten, ia berkenalan dengan seorang wanita yang dia tidak tahu siapa wanita itu.

Perkenalkan itu pun sebenarnya tidak sengaja. Hari itu masih terbilang pagi banget karena Elang adalah orang baru di kota, ia bersiap-siap sepagi ini untuk mengikuti pelatihan yang diadakan dikantor Dinas Kelautan.

Namanya juga orang baru jadi harus cepat-cepat supaya bisa duduk didepan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan.

Elang berangkat dengan menyewa becak karena tidak terlalu jauh dari tempat yang sudah disiapkan oleh pihak Dinas sosial.

Setengah jam kemudian, ia sampai. Disana sudah ada beberapa orang yang menunggu untuk hal yang sama.

Tepat jam delapan pagi kegiatan pun dimulai. Pematerinya adalah Alia putri dari orang nomor satu yang ada di kabupaten.

Sebagaimana laki-laki normal. Elang hanya berkata dalam hati, "sungguh cantiknya wanita ini."

Ternyata bahasa hati itu entah seperti apa dalam hati menusuk. Alia juga mengatakan hal serupa kalau, "laki-laki itu lumayan tapi ah, dia bukan tipeku."

Ada kesombongan dalam dirinya. Alia melawan kebaikan dalam hatinya hingga pada akhirnya kejadian itu terjadi.

Acara yang digelar telah selesai. Semua orang yang ikut merasa bahagia sebab ada ilmu pengetahuan yang bermanfaat yang bisa mereka terapkan untuk bertani.

Di pintu keluar tanpa sengaja, Elang dan Alia mendapatkan kejadian yang tidak terduga. Ketika Alia keluar, melangkahkan kakinya menuju luar, dia terpeleset. Orang yang ada dibelakangnya adalah Elang.

Elang langsung menangkap Alia agar tidak terjatuh dan terbentur ke lantai.

"Maaf !." Kata Elang.

Senyum manis Alia membimbing kisah diantara mereka. Mulailah Elang dan Alia berkenalan dengan penuh harapan. Hanya saja ada yang kurang, Elang tidak memiliki hp untuk bertukar nomor hp.

Benar kata pepatah jika cinta sedang bersemi maka sulit untuk di layukan. Apalagi Elang dan Alia baru pertama kalinya mengenal cinta pertama. Alia memang tinggal di kota tapi dia memilih teman untuk berteman apalagi sampai harus mencintai, baginya laki-laki kota kebanyakan tidak setia.

Elang pun diberikan hp oleh Alia agar bisa berkomunikasi. Pemberian hp itu sebenarnya bukan karena Elang menolong Alia tapi sebagai hadiah untuknya sebagai peserta terbaik.

Dari sana subur bunga mawar dimulai. Mereka mulai kontakan, mulai romantisan dengan kata-kata. Saat Elang pulang kampung, komunikasi tetap lancar. Tidak ada yang tahu jika Elang mencintai wanita anak orang nomor satu di kabupaten.

Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu dengan masing-masing keluarga membicarakan hubungan mereka.

Tepat di awal tahun baru, Elang mendapatkan respon yang sangat mengagetkannya. Ketika Elang bersama keluarga besarnya datang melamar Alia, dengan sangat sedih, lamaran itu ditolak dengan bahasa yang indah, "Alia sudah memiliki jodoh." Kata juru bicara keluarga Alia.

Akhirnya Elang pulang membawa harapan kosong kekampungnya. Alia yang mengetahui keputusan itu sangat terpukul, dia memutuskan untuk menemui Elang secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapa-siapa yang saat ini masih berada dipelabuhan.

Pertemuan mereka ternyata menghasilkan kesimpulan bahwa mereka akan menikah dengan cara yang tidak biasa, yaitu "Kawin Lari" Alia yakin bahwa kelak Keluarganya akan menerima hubungan mereka jika suatu saat mereka sudah memiliki anak.

Ternyata justru berbalik arah ! Tadinya keluarga Elang menyetujui hubungan mereka tapi setelah tahu mereka mau kawin lari, rencana mereka dilaporkan kepada keluarga Alia. Orang tua Alia takut kalau imbas dari langkah yang mereka ambil dapat mereka rasakan.

Tapi cinta tidak menghentikan mereka berdua. Setelah itu, mereka diam-diam pergi menaiki sebuah mobil Avanza, entah kemana ?! Hanya mereka yang tahu.

Kejadian itu menghebohkan seisi Kabupaten dari hari pertama mereka pergi sampai sekarang sudah beberapa tahun lamanya, mereka masih tetap dicari.

Pada suatu keadaan, Alia merasa rindu dengan keluarganya, ia memberanikan diri untuk menelpon orang tuanya hanya untuk menanyakan bagaimana kabar mereka.

Telepon pertama di matikan, kedua pun sama, masih dimatikan. Alia lalu mengirim chat WA pada ayahnya yang isinya, "Assalamualaikum warohmatullahi wabaroktuh. Ayah, saya Alia. Bagaimana kabar ayah dan ibu disitu."

Pesan WA itu dibuka tepat tengah malam setelah kesibukan ayahnya tidak ada.

Siapa yang tidak rindu anaknya, setiap orang pasti merindui anaknya apalagi pergi jauh tanpa kabar.

Seketika itu, Alia ditelpon oleh ayahnya dan dari hasil percakapan, Alia disuruh pulang namun dengan satu syarat, Alia harus pulang jika sudah memiliki anak.

Alia pun menangis sejadi-jadinya mendengar keinginan ayahnya itu. Alia lalu mengatakan kepada ayahnya kalau besok mereka akan pulang dengan membawa cucuk nya yang ganteng itu.

Mimpi Elang yang tidak pernah terbayang akan menaiki pesawat akhirnya kesampaian juga. Elang hanya mengikut istrinya bahkan selama di perantauan, Elang tetap sebagai petani bekerja di kebun sawit.

Keesokan harinya mereka pulang dengan menaiki pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan sekian-sekian. Selama diperjalanan Elang mendapatkan firasat yang tidak enak ia rasakan. Hanya saja pesan batin itu, ia acuhkan ! Ia tetap berpikir positif bahwa kepulangan mereka akan membawa kebahagiaan yang luar biasa dari keluarga istrinya.

Hanya beberapa jam mereka telah sampai dirumah Istrinya. Mereka disambut dengan penuh kegembiraan, kebahagiaan yang luar biasa terlihat diwajah orang tua Alia.

Hingga akhirnya tepatnya malam sehabis magrib, buah hatinya yang baru berumur dua tahun lebih itu tanpa disadari hilang dari keramaian ditengah-tengah mereka.

Setelah dicari, Astaghfirullah telah ditemukan mengapung diatas kolam renang yang ada di halaman depan rumah. Kejadian ini menghebohkan semua keluarga sampai-sampai keluarga Alia menyalahkan Elang atas kejadian ini yang mengatakan seharusnya Elang menjaga anaknya.

Lantas kemudian Elang di usir oleh satpam yang memang sudah diperintahkan untuk mengusirnya. Alia yang menangis karena kehilangan anaknya kini bertambah ketika ia tahu bahwa suaminya di usir dari dalam rumah.

Tanpa perduli, Alia menyusul suaminya yang baru saja keluar dari dalam rumah. Tapi sayang, Elang terlalu cepat menghilang membawa kesedihannya.

Alia menjelajahi tempat-tempat dulu yang pernah dilalui Elang sampai dipelabuhan. Alia melihat suaminya duduk menunggu kapal untuk pulang kampung.

Dipeluk lah suaminya dengan hangatnya, dengan tangisnya, kemudian Elang diajak untuk melihat sekali lagi anaknya yang sudah laku itu.

Tidak ada bantahan dari Elang. Elang ikut dengan air mata yang masih sama seperti istrinya. Sesampainya mereka dirumah, buah hati yang terbujur itu lalu diperbaiki sebaik syariat untuk dimakamkan.

Melihat rasa cinta yang besar diantara mereka berdua. Orang tua Alia mengalah, mereka merasa bersalah atas apa yang terjadi pada menantunya, mereka sadar bahwa strata sosial bukan suatu alasan seseorang untuk bisa hidup bersama, untuk hidup berdampingan. Bahkan dari kejadian itu, Alia telah menunjukkan kepada semua orang bahwasanya cinta yang tidak memandang siapa pasangannya adalah petunjuk dari Allah SWT untuk menghargai setiap yang berbeda dengan keadaan kita.

*Hiduplah mereka yang mencintai bukan karena status ekonomi*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun