Tapi cinta tidak menghentikan mereka berdua. Setelah itu, mereka diam-diam pergi menaiki sebuah mobil Avanza, entah kemana ?! Hanya mereka yang tahu.
Kejadian itu menghebohkan seisi Kabupaten dari hari pertama mereka pergi sampai sekarang sudah beberapa tahun lamanya, mereka masih tetap dicari.
Pada suatu keadaan, Alia merasa rindu dengan keluarganya, ia memberanikan diri untuk menelpon orang tuanya hanya untuk menanyakan bagaimana kabar mereka.
Telepon pertama di matikan, kedua pun sama, masih dimatikan. Alia lalu mengirim chat WA pada ayahnya yang isinya, "Assalamualaikum warohmatullahi wabaroktuh. Ayah, saya Alia. Bagaimana kabar ayah dan ibu disitu."
Pesan WA itu dibuka tepat tengah malam setelah kesibukan ayahnya tidak ada.
Siapa yang tidak rindu anaknya, setiap orang pasti merindui anaknya apalagi pergi jauh tanpa kabar.
Seketika itu, Alia ditelpon oleh ayahnya dan dari hasil percakapan, Alia disuruh pulang namun dengan satu syarat, Alia harus pulang jika sudah memiliki anak.
Alia pun menangis sejadi-jadinya mendengar keinginan ayahnya itu. Alia lalu mengatakan kepada ayahnya kalau besok mereka akan pulang dengan membawa cucuk nya yang ganteng itu.
Mimpi Elang yang tidak pernah terbayang akan menaiki pesawat akhirnya kesampaian juga. Elang hanya mengikut istrinya bahkan selama di perantauan, Elang tetap sebagai petani bekerja di kebun sawit.
Keesokan harinya mereka pulang dengan menaiki pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan sekian-sekian. Selama diperjalanan Elang mendapatkan firasat yang tidak enak ia rasakan. Hanya saja pesan batin itu, ia acuhkan ! Ia tetap berpikir positif bahwa kepulangan mereka akan membawa kebahagiaan yang luar biasa dari keluarga istrinya.
Hanya beberapa jam mereka telah sampai dirumah Istrinya. Mereka disambut dengan penuh kegembiraan, kebahagiaan yang luar biasa terlihat diwajah orang tua Alia.