Beberapa hari setelah itu, Elang sudah berada di kabupaten untuk mengubah hidupnya. Satu Minggu pertama di kabupaten, ia berkenalan dengan seorang wanita yang dia tidak tahu siapa wanita itu.
Perkenalkan itu pun sebenarnya tidak sengaja. Hari itu masih terbilang pagi banget karena Elang adalah orang baru di kota, ia bersiap-siap sepagi ini untuk mengikuti pelatihan yang diadakan dikantor Dinas Kelautan.
Namanya juga orang baru jadi harus cepat-cepat supaya bisa duduk didepan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan.
Elang berangkat dengan menyewa becak karena tidak terlalu jauh dari tempat yang sudah disiapkan oleh pihak Dinas sosial.
Setengah jam kemudian, ia sampai. Disana sudah ada beberapa orang yang menunggu untuk hal yang sama.
Tepat jam delapan pagi kegiatan pun dimulai. Pematerinya adalah Alia putri dari orang nomor satu yang ada di kabupaten.
Sebagaimana laki-laki normal. Elang hanya berkata dalam hati, "sungguh cantiknya wanita ini."
Ternyata bahasa hati itu entah seperti apa dalam hati menusuk. Alia juga mengatakan hal serupa kalau, "laki-laki itu lumayan tapi ah, dia bukan tipeku."
Ada kesombongan dalam dirinya. Alia melawan kebaikan dalam hatinya hingga pada akhirnya kejadian itu terjadi.
Acara yang digelar telah selesai. Semua orang yang ikut merasa bahagia sebab ada ilmu pengetahuan yang bermanfaat yang bisa mereka terapkan untuk bertani.
Di pintu keluar tanpa sengaja, Elang dan Alia mendapatkan kejadian yang tidak terduga. Ketika Alia keluar, melangkahkan kakinya menuju luar, dia terpeleset. Orang yang ada dibelakangnya adalah Elang.