Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanyutnya Belahan Jiwa

21 Juni 2023   16:27 Diperbarui: 21 Juni 2023   16:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hingga akhirnya tepatnya malam sehabis magrib, buah hatinya yang baru berumur dua tahun lebih itu tanpa disadari hilang dari keramaian ditengah-tengah mereka.

Setelah dicari, Astaghfirullah telah ditemukan mengapung diatas kolam renang yang ada di halaman depan rumah. Kejadian ini menghebohkan semua keluarga sampai-sampai keluarga Alia menyalahkan Elang atas kejadian ini yang mengatakan seharusnya Elang menjaga anaknya.

Lantas kemudian Elang di usir oleh satpam yang memang sudah diperintahkan untuk mengusirnya. Alia yang menangis karena kehilangan anaknya kini bertambah ketika ia tahu bahwa suaminya di usir dari dalam rumah.

Tanpa perduli, Alia menyusul suaminya yang baru saja keluar dari dalam rumah. Tapi sayang, Elang terlalu cepat menghilang membawa kesedihannya.

Alia menjelajahi tempat-tempat dulu yang pernah dilalui Elang sampai dipelabuhan. Alia melihat suaminya duduk menunggu kapal untuk pulang kampung.

Dipeluk lah suaminya dengan hangatnya, dengan tangisnya, kemudian Elang diajak untuk melihat sekali lagi anaknya yang sudah laku itu.

Tidak ada bantahan dari Elang. Elang ikut dengan air mata yang masih sama seperti istrinya. Sesampainya mereka dirumah, buah hati yang terbujur itu lalu diperbaiki sebaik syariat untuk dimakamkan.

Melihat rasa cinta yang besar diantara mereka berdua. Orang tua Alia mengalah, mereka merasa bersalah atas apa yang terjadi pada menantunya, mereka sadar bahwa strata sosial bukan suatu alasan seseorang untuk bisa hidup bersama, untuk hidup berdampingan. Bahkan dari kejadian itu, Alia telah menunjukkan kepada semua orang bahwasanya cinta yang tidak memandang siapa pasangannya adalah petunjuk dari Allah SWT untuk menghargai setiap yang berbeda dengan keadaan kita.

*Hiduplah mereka yang mencintai bukan karena status ekonomi*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun