#6 Terlalu Mengandalkan Motivasi
Hanya mengandalkan motivasi untuk melakukan sesuatu bisa menjadi masalah. Motivasi bersifat fluktuatif, dan akan ada saatnya individu tidak merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu. Menunggu motivasi datang sebelum melakukan sesuatu dapat mengarah pada prokrastinasi.Â
Sebaliknya, menumbuhkan disiplin dan membangun kebiasaan kerja yang konsisten dapat membantu individu untuk terus maju meskipun motivasinya kurang. Dengan membangun rutinitas dan berkomitmen pada kemajuan reguler, individu dapat mengurangi dampak motivasi yang berfluktuasi pada produktivitas mereka.
Do it with motivation, and do it without motivation.
#7 Keadaan Emosional
Emosi memainkan peran penting dalam prokastinasi. Emosi negatif seperti stres, kecemasan, kebosanan, atau perasaan kewalahan (overwhelmed) dapat memicu keinginan untuk menunda-nunda sebagai mekanisme koping. Menghindari yang seharusnya dikerjakan dapat memberikan kelegaan sementara dari emosi-emosi ini. Meskipun mungkin rasanya lega untuk sementara, prokrastinasi bukan mekanisme koping yang sehat.Â
Sangat penting untuk mengembangkan kesadaran emosional dan mempelajari strategi koping yang sehat untuk mengelola emosi negatif secara efektif.Â
Teknik seperti bernapas dalam-dalam (deep breath) atau mindfulness dapat membantu individu mengatur emosinya dan mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda. Jika kesulitan, dapat meminta bantuan profesional kesehatan mental untuk menemukan strategi koping yang tepat.
Penyebab lain
Selain 7 penyebab di atas, tentu ada banyak sekali faktor yang membuat seseorang suka menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Mulai dari kurangnya struktur atau tujuan yang jelas, adanya gangguan dalam memfokuskan perhatian, kurangnya minat, kurangnya rasa urgensi, kelelahan fisik, kelelahan emosional, sampai lingkungan yang mendistraksi.
Mengetahui hal-hal yang berpotensi menyebabkan kita menunda sesuatu dan memahaminya dapat membuat kita meminimalisir diri untuk menunda-nunda.
Setelah kita memahami berbagai penyebab kita menunda-nunda atau melakukan prokrastinasi, mungkin kita jadi bertanya-tanya, apa bedanya dengan malas-malasan?