Pertanyaan Eksistensial: Orang dalam fase dewasa awal  bergulat dengan pertanyaan eksistensial tentang makna dan tujuan hidup. Mereka mungkin mempertanyakan tempat mereka di dunia, pentingnya pilihan mereka, dan dampaknya terhadap masyarakat. Penyelidikan eksistensial yang mendalam ini dapat memicu rasa krisis dan pencarian makna yang lebih besar.
Kesepian dan Keterasingan: Meskipun sangat terhubung melalui media sosial, banyak orang dewasa awal mengalami perasaan kesepian dan keterasingan. Mereka mungkin berjuang untuk membentuk hubungan yang mendalam dan bermakna serta rasa memiliki, yang dapat berkontribusi pada perasaan hampa dan krisis.
Ketidakstabilan Keuangan: Perjuangan keuangan, seperti pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kesulitan menemukan pekerjaan yang stabil, atau upah rendah, dapat menambah stres dan tekanan yang dialami selama fase dewasa awal. Ketidakstabilan keuangan dapat membatasi peluang dan menghambat kemajuan menuju tujuan pribadi dan profesional, yang menyebabkan rasa krisis.
Transisi ke Tanggung Jawab Orang Dewasa: Mengambil tanggung jawab orang dewasa, seperti membayar tagihan, mengatur keuangan, dan memelihara rumah, dapat membuat orang dewasa awal kewalahan, apalagi jika tidak memiliki pengalaman atau bimbingan sebelumnya di bidang ini. Pergeseran tiba-tiba ke tanggung jawab orang dewasa dapat berkontribusi pada quarter life crisis.
Periode antara remaja dan dewasa penuh adalah masa perubahan dan tantangan yang signifikan. Tahap ini ditandai dengan menavigasi pilihan pendidikan dan karir, membangun hubungan pribadi, dan membentuk rasa identitas dan tujuan.Â
Meskipun demikian, istilah khusus quarter life crisis biasanya tidak digunakan dalam studi ilmiah atau penelitian klinis.Â
Bukannya tidak ada penelitian yang mengkaji quarter life crisis, tetapi tidak umum, dan saya kira tidak umum karena 1) fenomena yang dikaji terlalu luas dengan 2) batasan yang sulit diperjelas, dan 3) teori yang tidak terlalu solid, serta 4) kebermanfaatan penelitian akan lebih banyak jika bahan kajian jelas sehingga intervensi yang disarankan juga lebih baik.
Penelitian umumnya mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stres, kecemasan, dan ketidakpastian selama masa dewasa awal. Penelitian-penelitian ini menyelidiki masalah seperti pengambilan keputusan karir, dinamika hubungan, harga diri, dan kesehatan mental. Variabel-variabel ini berangkat dari teori yang solid dengan tokoh yang juga kredibel. Dengan berfokus pada tema-tema seperti ini, para psikolog bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang tantangan dan peluang yang terkait dengan tahap perkembangan ini.
Apakah kita tidak boleh menggunakan istilah quarter life crisis?
Tentu saja boleh.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa semua tahap perkembangan dan transisinya memiliki tantangan masing-masing. Transisi anak ke remaja juga tidak mudah bagi semua orang, sebagaimana transisi remaja ke dewasa juga tidak mudah bagi semua orang.