Sementara itu, neo-Marxisme memperluas analisis ini dengan menggambarkan struktur global yang lebih rumit, mencakup klasifikasi negara inti, semi-periferal, dan perifer.Â
Metodologi ini menggarisbawahi pentingnya interaksi antara berbagai tingkat ekonomi dan politik dalam domain internasional, serta cara-cara di mana ketergantungan dan eksploitasi terwujud dalam bentuk-bentuk baru selama era globalisasi.
Kedua kerangka teoritis ini memberikan wawasan penting ke dalam sistem kapitalis yang berlaku, mendorong perenungan mengenai keadilan sosial dan ekonomi. Dengan memahami ketidakadilan struktural yang ditimbulkan oleh sistem global, baik Marxisme maupun neo-Marxisme mendorong kita untuk mempertimbangkan alternatif yang bertujuan untuk menumbuhkan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H