Mohon tunggu...
Putri Zahra Harniasih
Putri Zahra Harniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Yogyakarta

Menemukan keindahan di setiap hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Hubungan Internasional Marxisme

17 Oktober 2024   18:42 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:47 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari negara berkembang yaitu adanya teori ketergantungan ekonomi menyatakan bahwa negara-negara berkembang menemukan diri mereka terjerat dalam hubungan ekonomi yang tidak menguntungkan dengan ekonomi mapan, sehingga menghalangi kemajuan perkembangan mereka. Selanjutnya ideologi Marxis menganjurkan gagasan bahwa revolusi mungkin penting untuk mengakhiri ketergantungan ini dan mencapai perkembangan yang bermartabat.

Neo-marxis

Neo-Marxisme, yang merupakan perkembangan dari Marxisme klasik, memahami konflik kelas melalui lensa sistem internasional. Para pendukung Neo-Marxisme berpendapat bahwa konflik kelas terjadi tidak semata-mata di dalam batas-batas nasional, tetapi juga dalam skala global. Mereka menonjolkan interaksi material dan ekonomi sebagai penentu yang signifikan dalam hubungan internasional, sehingga berkonsentrasi pada dimensi ekonomi dan material dalam analisis mereka. 

Neo-Marxisme memandang imperialisme sebagai mekanisme dominasi ekonomi yang terus-menerus, di mana perusahaan multinasional yang berasal dari negara maju terlibat dalam operasi di negara berkembang untuk mengoptimalkan keuntungan sementara gagal memberikan keuntungan yang adil kepada masyarakat lokal.

Neo-Marxis meningkatkan pemahaman hubungan internasional dengan menggunakan analisis struktural yang lebih kompleks tentang dinamika kelas global. Di bawah ini adalah beberapa metode yang digunakan kaum Neo-Marxis untuk memperluas pemahaman ini:

- Identifikasi Struktur Antara Negara "Inti" dan "Periferi"

Neo-Marxis menggambarkan adanya perbedaan struktural di antara "negara inti" yang dominan, "semi-pinggiran" yang berkembang, dan "pinggiran" yang terpinggirkan dalam kerangka kapitalis global. Mereka berpendapat bahwa konflik kelas dalam skala internasional dipicu oleh kesenjangan ekonomi antara negara-negara inti dan pinggiran.

- Persaingan Kontrol Atas Sumber Daya dan Pasar Global

Persaingan untuk menguasai sumber daya dan pasar internasional menghasilkan ketegangan antar negara-negara dalam kerangka kapitalis global. Ini mencakup perjuangan untuk masuk ke pasar dunia, sumber daya alam, dan tenaga kerja, sebuah kontes yang sering didominasi oleh negara-negara inti.

- Strategi Kolaborasi Regional dan Internasional

Neo-Marxis menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional dan internasional untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan mengadvokasi kesetaraan ekonomi global. Persatuan antara faksi-faksi sosial dan negara-negara pinggiran sangat penting untuk mengatasi perselisihan kelas sosial dan membangun stabilitas abadi dalam keamanan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun