Mohon tunggu...
Putri Sabrina Uswatun Hasanah
Putri Sabrina Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

haloo^^ salam kenal semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Neuroart: Optimalisasi Potensi Otak Melalui Seni

26 Juli 2023   08:28 Diperbarui: 26 Juli 2023   08:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kegiatan pembelajaran tari merupakan salah satu kegiatan yang tidak terlepas dari anak usia dini. Seni tari memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak seperti, keterampilan fisik dan motorik, menciptakan pengalaman baru, membangun hubungan sosial (tari berkelompok), mengembangkan kreatifitas, meningkatkan rasa kepercayaan diri dan secara tidak langsung menanamkan kebudayaan lokal. Salah satu contohnya adalah tari kreasi yang merupakan tarian yang telah mengalami perkembangan, tari ini adalah pengembangan dari tari tradisional. Namun, tidak terikat pada aturan baku, kostum dan riasan pun lebih menarik sehingga jenis tarian ini sering digunakan pada pembelajaran anak usia dini. Beragam model tari kreasi yang sering dipraktikan anak usia dini contohnya, tari kupu-kupu, tari pitik walik, dan tari gajah melin.

Seni menjadi salah satu opsi untuk membantu perkembangan psikomotor, kognitif dan tingkat kreativitas anak (Khasanah, 2022). Tari juga dapat dipahami sebagai gerakan unik-ekspresif dan estetis menjadi "makanan otak" dengan kandungan "nutrisi" tinggi. Di samping itu, iringan musik dalam seni tari menjadi pengayaan tersendiri bagi "makanan otak" tersebut. Oleh karena itu, seni tari di lembaga PIAUD memegang peranan penting dalam melakukan optimalisasi potensi otak pada anak (Dr. Suyadi, 2022). Menari atau seni tari adalah bagian dari gerakan unik bahkan estetik.

Dalam konteks pendidikan anak usia dini, menari pada dasarnya merupakan pengembangan secara ekspresif dari gerak motorik kasar. Dalam perspektif neurosains, menari hanya menjadi salah satu bentuk seni gerak (kinesthetic arts). Gerakan mempengaruhi otak dalam berbagai cara, dan sebagian besar otak diaktifkan oleh fisik yang aktif bergerak. Lebih dari itu, Eric Jensen menyatakan bahwa gerakan (termasuk tarian) mempunyai multiefek terhadap sistem saraf pusat atau otak (Dr. Suyadi, 2022).

Tari merupakan bagian dari bentuk seni yang berupa aktivitas khusus bukan hanya sekedar gerakan emosional yang mengungkapkan perasaan dalam wujud gerak tanpa arah dan tujuan. Namun, merupakan bentuk stimulus yang mempengaruhi organ syaraf kinestetik manusia. Keterampilan gerak dasar tari merupakan proses belajar anak agar bisa konsentrasi, aktif, ekspresif dan kreatif melalui gerakan-gerakan secara simbolik. Gerak tari yang di aplikasikan kepada anak usia dini disesuaikan dengan kemampuan gerak dan juga fase perkembangan psikomotor (kinestetik) (Sutini, 2012). Seni tari juga termasuk dalam gerakan-gerakan sederhana yang dilakukan anak dengan menggunakan alat ataupun tidak.

KESIMPULAN

Perkembangan otak sangat lah dipengaruhi berbagai macam faktor. Anak membutuhkan stimulus yang tepat agar otaknya dapat berkembang dengan baik. Terutama pada masa golden age, yang mana masa tersebut sangat lah mempengaruhi kehidupan anak. Pada masa ini anak sangatlah peka terhadap rangsangan-rangsangan baru. Oleh karena itu optimalisasi perkembangan otak anak usia dini dapat dilakukan salah satu caranya adalah dengan kegiatan seni. Aktifitas ini akan meilibatkan seluruh indera sehingga dapat membantu mengatur saraf di otak guna memproses informasi dengan sangat baik selama pembelajaran. Melibatkan pembelajaran seni kepada anak akan mengaktifkan lebih banyak area otak. Banyak aspek yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran seni, seperti kognitif, psikomotor, kreativitas dan memunculkan bakat anak. Kesenian pun dapat dijadikan sebagai sarana dalam berkomunikasi.

REFERENSI

Aas Siti Sholichah, W. A. (2021). Anak Usia Dinidalam Tinjauan Neuroscience dan Al-Qur'an. El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak, 2.

Anggraini, R. (2019). Analisis Asasment Perkembanagn Seni Gambar Tanpa Wajah Di Taman Kanak-Kanak Islam Yogyakarta. Jurnal Ilmiah PESONA PAUD, 97.

Ariyanti, T. (n.d.). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembang Anak The Importance Of Childhood Education For Child Development. 50.

Chamidah, A. N. (2009). Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus, 87 - 88.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun