Mohon tunggu...
Putri Sabrina Uswatun Hasanah
Putri Sabrina Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

haloo^^ salam kenal semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Neuroart: Optimalisasi Potensi Otak Melalui Seni

26 Juli 2023   08:28 Diperbarui: 26 Juli 2023   08:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Secara teoretis, musik mencakup menyanyi, rap, dan memproduksi musikal. Penelitian-penelitian yang ada selama ini sebatas menjadikan musik sebagai metode dalam pembelajaran untuk meningkatkan IQ anak sebagaimana yang dilakukan para psikolog (Dr. Suyadi, 2022). Pemberian rangsangan melalui musik untuk anak harus disesuaikan dengan karakteristik dan tahapan perkembangan anak. Beberapa karakteristik yang harus diperhatikan adalah nilai positif dan fokus pada perkembangan anak dengan mempertimbangkan faktor pendidikan dapat menjadi pendorong dalam mendukung kegiatan belajar anak (Wicy Elvi Septiani, 2021). Dalam perspektif neurosains, otak manusia memiliki struktur yang sangat khusus untuk merespons irama, musik, dan menyanyi (Dr. Suyadi, 2022).

Pendidikan seni musik juga mengajarkan kemampuan untuk mengekspresikan bentuk seni secara kreatif dengan cara mengembangkan dan memberikan sikap atau perasaan yang seimbang. Seni musik melibatkan kepekaan terhadap lingkungan dengan cara membentuk disiplin, toleransi, sosialisasi, dan sikap demokratis. Dengan kata lain, pembelajaran seni musik merupakan bagian pembelajaran yang berperan penting dalam mendorong perkembangan individu siswa, yang akan berpengaruh pada perkembangan intelegensi, jiwa sosial dan emosi. Tujuan pembelajaran musik bukan mendidik siswa menjadi seniman, tetapi mendidik siswa menjadi kreatif. Kesenian adalah kegiatan permainan dan dengan bantuan permainan kita dapat mendidik siswa sedini mungkin dan meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk hidup di masyarakat (Widjanarko, 2016).

Dalam bidang neurosains lebih menekankan kepada implikasi penggunaan music terhadap pembelajaran jangka panjang. Hasil penelitian di bidang ini memaparkan bahwa ketika lagu tertentu dinyanyikan bayi berusia tiga bulan sudah dapat mempelajari dan mengingat gerakan-gerakan tertentu, bahkan pada usia 3-4 bulan bayi mampu merespon intonasi harmonis serta mengenali melodi nada yang berbeda. Ketika anak-anak telah memasuki usia prasekolah, anak telah mampu menggunakan musik saat bermain dan juga berkomunikasi. Oleh krena itu, music dapat dijadikan stimulasi edukatif bagi optimalisasi potensi otak, bukan hanya sekedar kompetensi akademik saja.

Kegiatan bermain dan mendengarkan musik keduanya memiliki efek yang berbeda untuk optimalisasi potensi otak anak, dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa bermain alat musik lebih efektif dibandingkan hanya sekadar mendengarkan. Hal tersebut terjadi karena saat bermain alat musik anak akan mengalami peningkatan daya ingat dan konsentrasi, contohnya penggunaan alat music piano atau keyboard mampu meningkatkan kemampuan berlogika lebih tinggi dibanding mendengarkan musik saja. Para neurosaintis menjelaskan bahwa bermain musik mempengaruhi jalur saraf yang bertanggung jawab terhadap logika spasial-temporal, dan efek ini jelas terlihat pada otak anak-anak. Mekanisme tersebut dapat terjadi karena kegiatan musikal yang dilakukan lebih kompleks dari yang lain, yakni: penekan tombol piano melalui jari-jari anak akan berkaitan dengan motorik halus, auditori berupa bunyi not atau nada berkaaitan dengan kemampuan kognitif dan daya ingat, dan visual berupa posisi tangan pada papan piano berkaitan motorik kasar.

 

  • Pembelajaran Seni Rupa Anak Usia Dini

Seni rupa anak usia dini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membuat suatu bentuk baru. Keterampilan ini merupakan salah satu bentuk stimulasi motorik halus anak. Gambar yang dibuat oleh anak juga sering kali berwujud abstrak, berupa coretan yang terbentuk dari imajinasi sehingga dapat meningkatkan kreatifitas. Menggambar juga dapat melatih kemampuan komunikasi anak dengan cara orang tua maupun guru bertanya kepada anak mengenai hasil gambar tersebut sehingga anak dapat menceritakan hasil gambar yang telah dibuat. Kegiatan seni rupa ini tentu tidak akan terpisah dari kegiatan bermain anak, karena kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk terapi anak untuk melepaskan stres.

Secara teoretis, menggambar, mewarnai, dan melukis termasuk ke dalam seni rupa atau seni visual (visual arts). Namun, ketiganya mempunyai karakteristik yang berbeda (Dr. Suyadi, 2022). Pendidikan seni rupa bertujuan menyeluruh dan terpadu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sejak usia dini. Kreatifitas merupakan bagian dari pelaksanaan aktivitas seni dalam pembelajaran PAUD yang bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek penting pada anak. Aspek-aspek tersebut meliputi perkembangan sosial, emosional, intelektual, bahasa, motorik halus, dan kreativitas seni estetika pada anak usia dini.

Pembelajaran seni kreatif juga harus melibatkan unsur estetika sehingga dapat menghasilkan karya seni yang menarik dan kreatif dari bahan-bahan di sekitar lingkungan peserta didik (Devi Vionitta Wibowo, 2021). Pembelajaran menggunakan media loose part menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru maupun orang tua dalam meningkatkan kreatifitas anak. Loose part merupakan pembelajaran berbasis STEAM dengan menggunakan bahan-bahan di lingkungan sekitar anak. Pendekatan ini merupakan pengembangan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah anak mampu menghasilkan sebuah karya dari bahan-bahan loose part yang telah disediakan, anak bebas berkreasi.

Menggambar, melukis atau berkarya seni merupakan alat untuk berekspresi, melengkapi kegiatan berpikir dan menulis. Dalam perspektif neurosains, menggambar dengan segala ekspresinya selalu melibatkan kerja otak. Anak usia dini memproses kegiatan menggambar dan melukis di dalam otak emosionalnya, bukan otak rasionalnya. Melukis dinilai cenderung lebih nampak ekspresif dibandingkan dengan menggambar. Implikasi kegiatan seni visual, termasuk melukis terhadap pengembangan kognitif, seni visual meningkatkan kemampuan membaca dan nilai matematika.

 Dalam perspektif neurosains, kegiatan melukis melibatkan berbagai area di dalam otak, seperti lobus frontal, lobus oksipital, lobus parietal, otak kecil, dan otak tengah. Lobus frontal berfungsi untuk mengolah aspek kognitif, lobus oksipital untuk memproses input visual, lobus parietal memproses penyusunan sensorik, otak kecil memproses gerakan tangan, dan daerah otak tengah (sistem limbik) memproses emosional. Dari semua area pada otak yang teraktivasi ketika seseorang melukis dan menggambar, aspek kognitif adalah yang paling dominan. Artinya, melukis mempunyai implikasi yang lebih signifikan terhadap peningkatan kemampuan kognitif daripada aspek lainnya (Dr. Suyadi, 2022).

Dalam peningkatan kreativitaas seni rupa guru dan orang tua harus bisa menyediakan alat, bahan, dan fasilitas pendukung yang perlukan untuk proses pembuatan proyek. Selain itu, dalam proses pembelajaran orang dewasa dapat memberikan aktifitas beragam sehingga tidak terkesan monoton dan membosankan bagi anak. Tidak hanya anak yang kreatif namun guru dan orang tuapun harus lebih kreatif karena hal tersebut di lakukan agar dapat tercipta lingkungan yang optimal bagi peningkatan kreatifitas anak melalui seni rupa. Tidak hanya menciptakan lingkungan yang baik guru dan orang tuapun harus melakukan evaluasi diakhir kegiatan agar dapat mengetahui sejauh mana proses perkembangan anak dan sesuai atau belum dengan tujuan pembelajaran.

  • Pembelajaran Seni Tari Anak Usia Dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun