Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keramat

25 Januari 2025   10:36 Diperbarui: 25 Januari 2025   09:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Seluruh anak pasien kembali ke mobil masing-masing, rombongan kembali melanjutkan perjalanan.

" Saya dengar ini keluarga konglomerat dok" ucap Jojon.

Dokter Aisya hanya terdiam mendengar ucapan Jojon, dia tidak tertarik dengan ucapan Jojon.

"Sepertinya pasien ini pakai pesugihan, makannya dia harus pulang kerumahnya" ucap Jojon.

" Hush jaga ucapnmu" ucap dr Aisyah.

" Maaf dok tapi ini aneh mengapa mereka bersikeras harus membawa pulang pasien padahal ini bisa mengancam nyawa pasien. Tetangga saya pernah sakit begini tapi tidak mati-mati. Sampai tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang, orang-orang bilang dia punya ilmu rawa rontek".

" Jon kita sedang membawa pasien gawat darurat, tolong jangan menambah beban pikiranku" ucap dr Aisyah.

Entah kemana pasien ini dibawa, dokter Aisyah hanya menjalankan tugasanya. Saturasi oksigen naik turun, detak jantung semakin tidak stabil. Perjalanan panjang ini membuat kondisi pasien semakin memburuk, tabung oksigen juga sudah menipis. Mereka harus segera tiba di rumah yang dituju jika tidak pasien bisa tidak selamat.

" Pak masih berapa lama lagi kita sampai?" teriak dr Aisyah.

" Sebentar lagi dokter" jawab supir ambulan.

" Cepat ya pak, kondisi pasien semakin gawat" balas dr Aisyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun