Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keramat

25 Januari 2025   10:36 Diperbarui: 25 Januari 2025   09:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Tidak bisa dokter kita harus segera ke rumah kakek saya, waktunya tidak banyak"bantah putra pasien.

" Kondisi tidak memungkinkan, ini bahaya".

" Bagaiamana kalau kliniknya kita pindahkan ke rumah kakek, kita bawa semua peralatan dan staf medisnya, kalau begitu bisa?" ucap putri pasien.

Dokter Aisyah berpikir sejenak dia tidak menyangka bahwa keluarga pasien akan menyarankan solusi gila seperti itu.

"Dokter tidak usah khawatir soal uang dan armada, kami urus semua" balas putri pasien.

Mendegar jawaban itu, dokter Aisyah semakin tertegun, sekaya apa keluarga pasien ini, sampai bisa melakukan hal yang tak umum. Sampai direktur rumah sakit tunduk terhadap permintaan pasien. Sebelum berangkat direktur  juga berpesan, untuk menjaga pasien ini.

 " Saya akan menghubungi direktur apakah memungkinkan?" ucap dokter aisyah.

Betapa terkejutnya dr Aisyah  saat direktur menyetujui permintaan itu gila ini. Meskipun berkali-kali dr Aisyah mengajukan keberatannya.

" Kita sperti rencana awal, ke rumah pasien baru ke pusat layanan medis" ucap dr Aisyah.

Siapa pasien ini, mengapa begitu istimewa, kenapa banyak hal yang ditutupi, mengapa dia harus segera pulang. Ritual apa yang mereka perbuat, syarat apa yang mereka coba penuhi.

"Dokter kita jalan" ucap supir ambulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun