Air mata tak bisa dibendung lagi, Melly tak dapat berkata apa-apa selain sesunggukan, lehernya terasa sakit menahan tangis yang enggan dikeluarkan.
Tanpa dipinta Rico mulai bercerita.'' Hari itu, sewaktu kamu bilang mau dijodohkan malamnya aku mabuk, karena takut dimarahin orangtua, aku pulang ke rumah teman. Mereka sudah berkeluarga tapi belum punya anak. Saat aku datang mereka pergi kondangan. Setelah itu aku tidak sadar. Aku sadar ketika aku sudah di sidang di balai desa, rupanya di rumah temanku ada seorang perempuan.'' Rico menelan ludah ''Aku tidak tahu apa yang di buatnya yang pasti hasil sidang menuntutku untuk bertanggung jawab."
"CUKUP!" belum selesai Rico bicara, Melly sudah memotongnya. "Dasar laki-laki!" Melly pergi meninggalkan Rico dengan luka yang menganga dan berjuta penyesalan kenapa duluia meski berbohong tentang perjodohan. Rico tak mampu menyegah hingga akhirnya mereka tenggelam dalam penyesalan.
TAMAT
Sifat manusia terkadang meninggalkan kepastian demi mengejar sebuah kebimbangan yang akhirnya berujung penyesalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H