"Anakku nomer dua, Kang. Melly, ayuk salaman sama Eyang.''
Melly mengulurkan tangan, salaman. Terus duduk di kursi sebelah Eyang.
"Siapa namamu, Nduk?''
''Melly, Eyang''
"Berapa usiamu sekarang?''
"24, Yang''
''Loh, 24 tahun seorang gadis masih sendiri?'' Eyang mengeraskan suaranya.
"he he nggak laku, Eyang. Nggak ada yang mau'' Melly menjawab cuek.
"Nggak ada yang mau atau pilih-pilih?''
"he he nggak tahu'' Melly mengangkat bahu tidak perduli.
Eyang diam sejenak. "Begini, Eyang punya kenalan seorang pemuda, dia lagi mencari jodoh. Anaknya gagah, alim, suka ngisi khotbah Jum'at, ngisi pengajian, tapi ada sayangnya'' Eyang menatap Melly ''Dia tidak punya kerjaan tetap, Kerjanya serabutan, Melly mau Eyang kenalin?''