Begitulah ibu, semenjak ayah pergi. Ia selalu menekan dirinya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan kami. Ia selalu berangkat pagi ke kantornya. Sibuk berada di depan computer selama berjam-jam. Seringkali aku menatap mata letihnya, sayu dan tak bersemangat. Kulit putihnya yang sering terpapar pendingin ruangan membuatnya tampak pucat. Beberapa helai rambut putih pun mulai terlihat di rambut pendeknya.
Aku memandang sekeliling ruang tamu rumah minimalis yang aku dan ibu tinggali sebagai pelindung di kala hujan dan badai, tempat beristirahat di kala pikiran dan hati tak lagi bisa diandalkan. Beberapa vas antic kesayangan ibu masih tertata rapi di meja kayu yang dulu dihadiahkan ayah kepada ibu. Sesibuk apa pun ibu dulu, tak ada debu yang luput dari pandangannya. Ia selalu membersihkan vas-vas tersebut. Bunga kaca yang menjadi sandaran bingkai foto keluarga berukuran 16x16 cm itu tak lagi pernah diganti oleh ibu. Dulu tiap 2 bulan beliau selalu mengajakku ke toko dekorasi rumah dan memintaku memih bunga kaca yang aku mau.
Sekarang semuanya berbeda, ibu tak lagi terbuka kepadaku. Apalagi sejak aku bertemu bapak tua yang memintaku untuk menjadi pengawal bagi putri tunggalnya, Renisha. Ada banyak yang ingin ku tanyakan kepada ibu, tapi apa dayaku. Mengetuk pintu kamarnya pun sekarang aku tak berani.
Ponselku bordering memunculkan nomor orang yang selama ini memberitahuku informasi tentang Renisha. Aku menyerngit. Sudah malam, bukankah aku hanya menjaga Renisha sewaktu sekolah saja?
“Halo” jawabku.
“Tolong temui saya di stasiun kereta pukul 7 malam” ucap seseorang di seberang sana.
“Hah?” ucapku tanpa suara.
Kulihat ibu melihatku selagi aku bertelepon dengan orang yang bakal tak kuketahui identitasnya.
“Bagaimana aku bisa mengetahu..” ucapanku terputus
“Jaket kulit cokelat, bertopi hitam” telepon dimatikan setelah kalimat itu.
Sialan! Aku memaki pria yang baru saja meneleponku. Bagaimana ia bisa menyebutkan ciri-ciri dirinya sendiri hanya dengan pakaian yang ia gunakan? Apakah dia berpikir bahwa ia satu-satunya orang yang memiliki jaket kulit dan topi hitam? Aku merutukinya.