" Ih, Abang, mau cerita kolor kan nggak pantes.."
" Kenapa?
" Kan saya cewek, nggak punya kolor Bang. Hihi." gue mangut-mangut membenarkan kata Tilan. Nih cewek suka bercanda Parno juga ternyata, Ok! Gue jabanin!
" Neng, boleh Abang kerumah?"
" Boleh, Bang?" Gue manggut sambil senyum seindah bulan purnama. Bener kata Engkong muka gue memiliki daya tarik. Buktinya, cewek yang nggak kenal aja mau gue temenin. Malah disuruh mampir. Muka gue emang anugerah! Pantes! Banyak cowok yang iri melihat muka gue, sampe semua cowok pengen oprasi biar sama mukanya kaya muka gue. Gila!
" Lho Neng ini kan jalan buntu. Kita salah jalan Neng ?"
" Nggak kok Bang. Tuh, rumah saya.." Tilan menunjuk sebuah pohon besar. Sejenak gue memandang kearah Tilan, muka perlahan berubah menjadi muka yang menyeramkan.
3
" Neng, kok mukanya ber..ber..berubah.."
" Kenalkan Bang, saya Tilan, lengkapnya Kuntilanak. Hihihi.."
" Be..be..bener nih kamu kun..kuntil..anak..?" tanya gue gagap