Mohon tunggu...
Putra Alam
Putra Alam Mohon Tunggu... lainnya -

Putra Alam bukan seorang Raja, ataupun anak seorang Panglima. Putra Alam, hanya segores kata, yang bercita-cita menembus dunia.\r\n\r\nInilah aku, Putra Alam! Putra Ayahku, darah Ibuku! Dan mimpi menjadi sebuah harapanku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-gara Ultah

30 Oktober 2011   17:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 2601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Kuntilanak bang. Jangan dipotong gitu dong nyebutin namanya, nggak gaul Bang. Kaya Aziz gagap aja "

Alamak! Sejak kapan Kuntilanak gaul? Setahu gue, ke-gaul-an hanya milik gue. Nah loh, emang ada intertaiment di dunia per-kuntilanak-an?

" Jadi mampir nggak, Bang..?"

" Nggak, Mbak. Lain kali aja. Salam sama Kuntibapak, kuntimamak.." Ujar gue langsung ngibrit.

" Bang, mau kemana?"

" Mau ke ultah Story.." teriak gue sambil menenteng sandal yang talinya putus. Bodo amat, emang ada ultah dirayain jam satu malam? Ada! Ultahnya Kuntilanak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun