Mohon tunggu...
Putra Alam
Putra Alam Mohon Tunggu... lainnya -

Putra Alam bukan seorang Raja, ataupun anak seorang Panglima. Putra Alam, hanya segores kata, yang bercita-cita menembus dunia.\r\n\r\nInilah aku, Putra Alam! Putra Ayahku, darah Ibuku! Dan mimpi menjadi sebuah harapanku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-gara Ultah

30 Oktober 2011   17:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 2601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Oh iya-ya.." ujar gue sambil nepok jidat.

" Emang mau kemana Neng?"

2

" Pulang, Bang.."

" Abang anterin ya?"

" Hihi..boleh bang.." perasaan gue jadi nggak enak, ketawanya kok kaya tokoh dalam film horror

" Gue, Ariel. Kamu?" gue memeperkenalkan diri ketika kami sudah berjalan menuju rumahnya

" Tilan, Bang.."

" Nama yang cantik, pantes kaya orangnnya.." puji gue

Selama perjalanan menuju rumahnya gue bercerita tentang banyak hal, dari cerita romantis sampai cerita erotis. Tapi anehnya, dia lebih suka cerita tentang sesuatu yang horor. Aneh kan tuh cewek?

" Kenapa sih Neng dari tadi cerita horor mulu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun