Pengertian Pengambilan Keputusan
Robins (1997) dalam Syafaruddin berpendapat bahwa “decision making is which in choses between two or more alternative ”.Hal tersebut berarti pengambilan keputusan ialah memilih dua alternatif atau lebih untuk melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok. Demikian pula Drommond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya). Sejalan dengan beberapa pendapat di atas Mondy dan Premeaux (1995) menjelaskan bahwa “decision making is the process of greating and evaluating alternatives and making choises among them”. Pendapat ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pada saat sejumlah langkah yang harus dilakukan dengan pengevaluasian alternatif untuk membuat putusan dari semua alternatif yang ada (Syaruddin:48).
Berdasarkan hal tersebut, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif pengambilan keputusan penting bagi manajer administrator karena proses pengambilan keputusan mempunyai peran penting dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan organisasi. Weyne dan Miskel (2014:490) menjelaskan pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab semua penyelenggara sekolah, namun sebelum keputusan diubah menjadi tindakan, maka keputusan tersebut tidak lebih baik dari iktikad baik.Pemutusan merupakan syarat mutlak bagi administrasi pendidikan karena sekolah, seperti halnya semua organisasi formal, pada dasarnya berupa pengambilan keputusan (Usman, 2013:440).
Bertolak dari beberapa definisi dijelaskan di atas, maka disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Penggolongan
Pengambilan keputusan dapat dikelompokkan berdasarkan prosesnya, berdasarkan jumlah orang yang ikut serta dalam pembuatan keputusan dan berdasarkan jenis problem.
Berdasarkan prosesnya, pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Pengambilan keputusan emosional adalah pengambilan keputusan berdasarkan emosi. Pengambilan keputusan hanya berdasarkan perasaannya tidak berupaya untuk mencari alternatif-alternatif yang merupakan solusi problem. Solusi hanya muncul dalam emosi pemimpin berdasarkan pengalaman hidupnya. Pengalaman tersebut memberikan kecenderungan untk mengambil solusi yang selama ini telah dianggap baik dalam menyelesaikan problem yang dihadapi.
Pengambilan keputusan rasional adalah keputusan yang berdasarkan informasi yang objektif dan proses logis. Prosesnya konsisten dengan pola terusji, melakukan penilaian dan perhitungan alternatif-alternatif yang bersedia mencapai pilihan maksimal dalam keterbatasan sumber-sumber dalam lingkungan. Prosesnya adalah sebagai berikut:
Berorientasi pada tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi atau tujuan individu, jika pembuatan keputusan menyangkut kehidupan pribadi merupakan dasar utama analisis problem dan analisis alternatif-alternatif.