Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pasir

18 Juli 2023   21:33 Diperbarui: 22 Juli 2023   21:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: seorang Dewi dengan kemagisannya (Sumber gambar: Pinterest/.tuttartpitturasculturapoesiamusica.com)

"Selamat pagi, bagaimana dengan malam kalian? Semoga menyenangkan."

"Suna, kulitmu terlihat semakin cerah, bagaimana bisa?" tanya Ajeng. 

"Aku hanya cukup tidur. Bagaimana dengan gumpalan tanah putih kalian?"

Semua langsung merogoh kantong mereka, beberapa tercengang karena gumpalannya hancur menjadi butiran-butiran halus.

"Punyaku, ada apa ini? Kenapa menjadi halus seperti ini?" kata Emma. 

"Gumpalan milikku juga," kata Yuki. 

"Iya, aku juga. Ini tandanya apa, Suna?" tanya Ajeng. 

"Bagaimana dengan milikmu, Yuri?"

"Utuh dan makin mengeras, Suna."

"Kalian bertiga terlalu terburu-buru, sampai lupa kalau jembalang bisa menyerupai apapun."

Emma, Yuki, dan Ajeng termenung memikirkan apa yang sudah mereka lakukan semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun