"Selamat pagi, bagaimana dengan malam kalian? Semoga menyenangkan."
"Suna, kulitmu terlihat semakin cerah, bagaimana bisa?" tanya Ajeng.Â
"Aku hanya cukup tidur. Bagaimana dengan gumpalan tanah putih kalian?"
Semua langsung merogoh kantong mereka, beberapa tercengang karena gumpalannya hancur menjadi butiran-butiran halus.
"Punyaku, ada apa ini? Kenapa menjadi halus seperti ini?" kata Emma.Â
"Gumpalan milikku juga," kata Yuki.Â
"Iya, aku juga. Ini tandanya apa, Suna?" tanya Ajeng.Â
"Bagaimana dengan milikmu, Yuri?"
"Utuh dan makin mengeras, Suna."
"Kalian bertiga terlalu terburu-buru, sampai lupa kalau jembalang bisa menyerupai apapun."
Emma, Yuki, dan Ajeng termenung memikirkan apa yang sudah mereka lakukan semalam.