Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pasir

18 Juli 2023   21:33 Diperbarui: 22 Juli 2023   21:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku harus menghancurkan tanah putih ini, sebelum datang jembalang mendekatiku. Jika dia melihat tanah ini hancur, mungkin dia akan berubah pikiran untuk menyetubuhiku, dan beralih ke gadis-gadis lain."

Bermacam-macam bentuk dan jenis batu yang ditemuinya di bawah pohon jati tersebut sudah dicoba untuk menghancurkan gumpalan tanah namun tidak terlihat tanda-tanda akan hancur ataupun retak dari tanah putih itu, malah terlihat makin mengeras kuat. 

Suna mulai menanggalkan pakaiannya di dalam bilik mandi, menggosok badannya dengan menjadikan gumpalan tanah putih sebagai sabun. Digosok berurutan dari ujung-ujung kuku kaki hingga ujung jari jemari tangan manisnya. Kemudian dibilas dengan air tempayan yang sudah dicampur dengan bunga lili.

Masih di kedai kopi, di kiri lapangan sabung ayam, Yuki dan Ghandi mengunyah potongan-potongan tipis daging hasil buruan.

"Bagaimana? Aku selalu menepati janjiku bukan?"

"Iya, kau memang laki-laki pemburu sejati."

"Setelah ini, apalagi yang mau aku bawakan untukmu, Yuki?"

"Tidak, ini sudah cukup. Ghandi, apa kamu masih sering mengunjungi rumah Mama Kalong?"

"Aku sudah meninggalkan tempat itu sejak awal bertemu kamu."

"Bisa malam ini kita ke sana?"

"Untuk apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun