"cie...ciee.." sambung teman-teman Rifky yang menyaksikan kejadian itu.
    Sambil malu dan kesal Hara pun bergegas menarik tangan Reni untuk pergi dan berkata..
"Awas aja ya dasi mu kena aku lagi, habis kau"
"ooo Hara Hara" jawab Rifky sambil ketawa bersama teman-temannya.
***
   Hari demi hari berlalu, Hara yang awalnya di sekolah selalu bersama Reni, sekarang sudah menemukan teman baik di kelasnya, begitu pula dengan Reni. Bukan berarti Hara dan Reni tidak berteman lagi. Begitu pula dari kejadian tembak-tembak dasi itu Hara dan Rifky saling mengenal satu sama lain, dan menjadi teman baik. Tiap hari Rifky selalu datang menemui Hara di kelasnya, Rifky juga ikut bermain bersama teman-teman Hara. Teman-teman Hara juga tidak keberatan dengan bergabungnya Rifky bermain dengan mereka. Bukan hanya bermain, bahkan pulang sekolah pun mereka selalu bersama, berjalan kaki ramai-ramai karena jarak dari sekolah mereka menuju pasar tidaklah jauh, dari pasar barulah mereka menggunakan angkutan umum menuju rumah masing-masing.
   Bulan berganti, Hingga pada suatu hari suatu kejadian yang membuat Hara bingung. Mengapa? Di siang hari pulang sekolah yang biasanya pulang ramai-ramai bersama teman akrab nya, tapi kali ini berbeda, Rifky meminta mau jalan berdua saja dengan Hara. Hara sama sekali tak keberatan begitu pun dengan teman-temannya.
"Yaudah kalau gitu kami luan ya Ra.." sahut teman-temannya yang berjalan diluan menuju keluar kelas.
"oke, hati-hati yaa" ucap Hara sambil melambaikan tangan kepada teman-temannya.
    Tak lama kemudian Rifky datang dan sudah berdiri di depan kelasnya, melihat Rifky yang sudah datang, Hara pun bergegas menemui Rifky, dan mereka berdua pun berjalan bersama untuk menuju pasar.
"kenapa minta jalan berdua Ky? bukannya lebih seru jalan ramai-ramai sama mereka" tanya Hara membuka percakapan.