Cerpen ini menceritakan tentang kisah cinta kehidupan anak perempuan yang nanti pada akhirnya, kisah cinta itu memberikan pelajaran baru di hidupnya.
Cerita singkat perjalanan cinta dan pendidikan Hara, seorang gadis yang sekarang berusia 21 tahun. Awal mula cerita ini pada tahun 2019 saat Hara masih berusia 15 Tahun.
    Bukan waktu yang singkat kan? 5 Tahun bukan waktu yang mudah. 5 Tahun yang penuh senang, sedih, tawa, cobaan, dan pembelajaran untuk Hara.
    Di usia 15 Tahun, masih usia muda untuk jatuh cinta kepada seseorang bukan? Bahkan orang-orang mengatakan cinta untuk usia muda itu, masih cinta monyet. Tapi untuk Hara cinta itu mengubah pandangannya terhadap cinta, dan berusaha memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
    Perkiraan bulan Agustus Tahun 2019 penerimaan murid baru. Hara seorang gadis yang masuk Tahun ajaran baru untuk kelas X SMA. Tidak banyak murid yang dia kenal di sini karena, rata-rata teman Hara masuk ke SMA favorit, mengapa Hara tidak ikut daftar untuk masuk SMA Favorit? Dia lebih tertarik masuk Sekolah Madrasah daripada Sekolah Umum.
    Awalnya dia menyesal masuk Madrasah karena gada satu pun teman akrab Hara yang ikut masuk Madrasah. Lama kelamaan bahkan hingga tamat dari Madrasah pun, Hara masih rindu dan tidak ada penyesalan sedikit pun karena masuk Madrasah.
    Reni, teman masa SD yang kebetulan berjumpa dengan Hara, jadilah Hara punya teman selama awal masuk Kelas X. Reni dan Hara beda kelas beda jurusan pula. Reni di kelas IPA dan Hara di kelas IPS. Tapi, setiap jam istirahat dan pulang sekolah, Reni selalu datang untuk menjumpai Hara.
  Teeettttttt....!!!!! Teetttttttt.....!!!! Teettttttttttt!!!!...
    Terdengar keras suara bel dari ruangan tata usaha, memenuhi satu sekolah. Bel pertama berbunyi menandakan waktunya istirahat pertama. Para guru segara menyudahi pembelajaran dan langsung beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan kelas. Sama halnya dengan murid begitu gurunya pergi, mereka pun segera ke luar dari kelas.
    Reni, seperti biasa di saat jam istirahat karena belum memiliki teman akrab selain Hara, makanya iya selalu menjumpai Hara di kelasnya.
    Dia merapikan bukunya memasukkan ke dalam tas lalu segera berjalan menuju kelas Hara, yang kebetulan letak kelas mereka tidak terlalu jauh.