Mohon tunggu...
Putri Khalestia
Putri Khalestia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Terbuka | Dewasa muda yang punya hobi menulis.

Menebar kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghadapi Body Shaming Melalui Pandangan Stoisisme

7 Februari 2022   19:10 Diperbarui: 8 Februari 2022   06:08 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: luckty.wordpress.com

2. Endure

Perlu kesabaran untuk menyikapi body shaming, dalam artian kita harus bisa menahan emosi agar tidak terpancing dan memperkeruh suasana. 

Setelah itu, balik lagi ke dikotomi kendali, bukankah terlalu membuang energi kalau sampai marah-marah padahal kita sudah tahu dan sadar bahwa opini orang lain adalah hal di luar kendali kita?

Maka dari itu, penting sekali rasanya kita coba melihat dari sudut pandang pelaku (mencoba berprasangka baik/husnudzan). Dengan memahami niat dan perspektif mereka, kita bisa memberi respons yang lebih baik. 

Mungkin, sebenarnya mereka tidak ada maksud untuk menyakiti hati kita tetapi karena ketidaktahuannya mungkin caranya menjadi salah atau bisa juga ada kemungkinan bahwa kita yang sebenarnya keliru. 

Nah, inilah yang dinamakan endure them, mencoba hidup dan saling menoleransi dengan mereka.

3. Instruct

"Apakah filsafat Stoisisme hanya menyarankan kita untuk bersikap pasif, seakan-akan hanya kita yang selalu menoleransi mereka? membiarkan diri tertindas?" Jawabannya adalah tidak. 

Dengan menoleransi bukan berarti kita membiarkan hal yang keliru terus-menerus terjadi. Jadi buat teman-teman yang mengira filsafat Stoisisme hanya tentang bersikap pasrah itu kurang tepat.

Langkah berikutnya adalah Instruct, artinya memberikan instruksi atau arahan. Jadi, kalian masih memiliki hak untuk mengajukan keluhan (complaint) dengan tujuan memperbaiki orang lain. Dan ini tidak bertentangan dengan Stoisisme. 

Kondisi yang tidak didukung oleh Stoisisme adalah menggerutu dan menggosipkan kesalahan orang lain, tetapi tidak memperbaiki keadaan maupun membuat orang lain menjadi lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun