3.Bidang Partisipasi, yang berfokus pada pembentukan jaringan kerja antar lembaga, hubungan gereja-gereja dan antar agama (ekumenis dan pluralisme), serta aksi-aksi peduli lingkungan dan sosial. Di bidang ini juga diadakan pekan olahraga, pentas seni budaya, dan perayaan-perayaan hari besar gerejawi, serta kegiatan lainnya; dan
4.Bidang Keuangan, bertanggung jawab atas pengelolaan dana yang berasal dari subsidi rutin, iuran anggota, kolekte ibadah, donatur, serta berbagai usaha seperti bazar dan aksi makanan. Bidang ini juga mengawasi cash flow keuangan, melakukan verifikasi keuangan, serta menyusun anggaran dan pengawasan dana.
Keempat bidang ini saling bekerja sama untuk memastikan bahwa Permata GBKP tidak hanya menjadi wadah pengembangan rohani, tetapi juga sosial, ekonomi, dan budaya bagi pemuda GBKP.
Dinamika Aktif dan Partisipasi Permata GBKP
Keaktifan Permata GBKP dalam gereja merujuk pada seberapa sering dan konsisten mereka ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diadakan, baik yang bersifat formal seperti ibadah dan pertemuan rutin, maupun kegiatan yang lebih santai seperti pelayanan sosial dan acara kemasyarakatan. Keaktifan ini mencerminkan keterlibatan mereka secara langsung dalam komunitas gereja. Sementara itu, partisipasi tidak hanya soal hadir secara fisik, tetapi juga tentang kontribusi nyata yang diberikan. Hal ini bisa berupa ide-ide yang disampaikan, keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan, hingga mengambil peran dalam menjalankan program atau acara gereja.
Partisipasi yang bermakna adalah ketika pemuda tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi turut aktif dalam berbagai aspek, termasuk memimpin dan mengelola kegiatan sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab atas kesuksesan program-program tersebut. Dinamika keaktifan dan partisipasi pemuda Permata GBKP dapat dipahami lebih baik melalui teori motivasi, yang membantu kita melihat apa yang membuat seseorang tergerak untuk terlibat dalam kegiatan tertentu. Motivasi menjelaskan mengapa pemuda mau berpartisipasi dan bagaimana mereka bisa bertahan atau bahkan meningkatkan keterlibatan mereka dalam gereja.
1.Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow
Dinamika aktif dan partisipasi Permata GBKP, dapat dilihat dari beberapa teori, antara lain:
Maslow menjelaskan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia bisa mengaktualisasikan dirinya. Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tingkatan: fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Dinamika keaktifan dan partisipasi Permata GBKP bisa dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan pada berbagai tingkat, antara lain:
a)Kebutuhan sosial adalah alasan utama mengapa banyak Permata GBKP terlibat dalam kegiatan gereja. Mereka ingin merasa diterima dan menjadi bagian dari komunitas. Saat gereja menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka berinteraksi dan membangun persahabatan dengan teman-teman sebaya, mereka akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk terus terlibat. Rasa memiliki ini membantu mereka melihat gereja sebagai tempat yang bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk membentuk hubungan sosial yang bermakna;
b)Penghargaan juga memainkan peran penting. Ketika Permata GBKP merasa bahwa usaha mereka diakui dan diapresiasi, baik itu melalui pujian, ucapan terima kasih, atau diberi tanggung jawab lebih besar, mereka cenderung lebih semangat untuk berkontribusi. Penghargaan, bahkan yang sederhana, seperti ucapan terima kasih dari pengurus atau jemaat lain, dapat memberikan dorongan yang besar bagi pemuda untuk merasa bahwa mereka berharga dan penting dalam komunitas gereja; dan