Mohon tunggu...
PRITA ANANDARI NOVITASARI
PRITA ANANDARI NOVITASARI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang pelajar yang menulis cerita dengan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Rintik Hujan

12 November 2024   08:24 Diperbarui: 12 November 2024   08:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan dukungan Ibu dan Petra, Lene mulai berusaha untuk bangkit dari keterpurukannya. Dia mulai menggali kembali minatnya pada arsitektur dan berusaha untuk mencari jalannya sendiri. Meskipun masih ada rasa sakit dari kegagalan, dia tahu dia harus melanjutkan hidup.

Suatu malam, saat mereka duduk bersama di ruang tamu, Lene berkata, "Aku ingin mencoba lagi. Aku ingin mendaftar di program desain arsitektur"

Petra tersenyum lebar. "Aku yakin kamu bisa melakukannya, Kak! Aku akan mendukungmu sepenuhnya."

Ibu juga tersenyum, "Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Yang terpenting adalah kamu bahagia."

Lene merasa seolah-olah beban di pundaknya mulai terangkat. Dia tahu bahwa meskipun jalannya tidak mudah, dia memiliki keluarga yang mendukungnya.

Lene pun mendaftar di program desain arsitektur dan mulai belajar dengan semangat baru. Dia menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat, berusaha keras untuk memahami setiap materi yang diajarkan. Meskipun kadang-kadang rasa minder dan perbandingan dengan teman-temannya muncul, dia berusaha untuk tetap fokus pada tujuannya.

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda, dan Tuhan telah memberikan kita kekuatan yang luar biasa," ucap Ibu, memberikan semangat saat Lene merasa tertekan.

Berkat usaha dan dukungan dari Ibu dan Petra, Lene berhasil melewati ujian dan diterima di perguruan tinggi arsitektur yang dia inginkan. Saat mendengar kabar baik itu, hatinya meluap dengan kebahagiaan.

Satu malam, setelah mendengar kabar baik tentang penerimaan Lene, ayah pulang dengan ekspresi wajah yang berbeda. Dia tampak lebih tenang, tetapi masih ada keraguan di matanya. "Nak, aku ingin berbicara," kata ayah, suaranya lebih lembut dari biasanya.

Charlene merasa hati berdebar. "Ada apa, Ayah?"

"Ayah ingin meminta maaf. Ayah terlalu keras padamu. Ayah seharusnya lebih mendukungmu dalam mengejar impianmu. Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu, tetapi Ayah tidak ingin membuatmu merasa tertekan," ungkap ayah, menatap Lene dengan penuh penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun