Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warisan Gaib (Kisah Nyata)

3 Oktober 2020   23:07 Diperbarui: 3 Oktober 2020   23:09 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Git, sudah balik?" tanyaku.

Mungkin bagi mereka yang mendengar pertanyaanku sedikit bingung. Balik dari mana?

"Sudah," jawab Sigit. Kali ini suaranya sudah seperti Sigit yang kukenal.

"Syukurlah. Ya wis, ayo pulang ke kontrakan. Kuat berdiri apa enggak?"

Tanpa berkata apa-apa, Sigit mengangguk, lalu perlahan berdiri. Tubuhnya agak sempoyongan saat berjalan menuju anak tangga.

Ketika melewati Iwan, kukatakan kepadanya Sigit hendak kubawa pulang ke rumah.

"Terima kasih, Mam," kata Iwan.

"Iya Wan. Nanti aku bantu menjelaskan ke Pak Har masalah insiden hari ini," kataku mencoba menenangkan Iwan. Sebagai ketua panitia Ospek, aku mengerti bagaimana posisi Iwan dan kebingungannya kalau Pak Har, Dekan kami meminta pertanggung jawaban.

Menggunakan sepeda motor Heru, kubonceng Sigit menuju rumah kontrakan. Sesampai di rumah, kuminta Sigit mandi, sementara aku menyiapkan minuman hangat untuk dirinya.

"Ada yang menyerangku, Mam," kata Sigit saat kami sudah duduk santai di ruang tamu.

"Menyerang bagaimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun